Lihat ke Halaman Asli

Erni Dwii

KKN BTV III UNEJ Kelompok 62

Mahasiswa KKN UNEJ Gandeng UMKM Sulap Limbah Jadi Duit

Diperbarui: 1 September 2021   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Ponorogo – KKN merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa untuk terjun di tengah masyarakat luar kampus secara langsung guna mengidentifikasi serta menangani masalah yang sedang dihadapi masyarakat sebagai upaya peningkatan pemahaman dan kemampuan bagi masing-masing mahasiswa. 

Namun, dengan adanya wabah covid-19 yang tak kunjung usai, Universitas Jember mengambil tindakan supaya mahasiswanya tetap bisa melaksanakan KKN. Jalan yang ditempuh UNEJ yaitu dengan menyelenggarakan KKN BTV (Back To Village) III UNEJ. 

Kegiatan KKN Back To Village yang artinya KKN dilaksanakan di kampung sendiri secara mandiri. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa.

Salah satunya yaitu Erni Dwi Lestari mahasiswi yang melaksanakan KKN di Desa Kunti , Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo dengan mengangkat topik pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19. 

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Desa tersebut, dia mengajak salah satu industry omahan atau rumahan untuk memanfaatkan limbah sisa produksinya menjadi produk yang layak jual.

"Saya lihat banyak sekali umbrukan atau tumpukan limbah sisa produksi meubel. Kata pemilik usahanya sih cuma digunakan seperlunya saja seperti sebagai bahan bakar atau dibuat dingklik (tempat duduk kecil)" ucap Erni pada kompasiana.com, Minggu (29/8).

Menurut Erni Dwi Lestari masalah tersebut perlu diatasi karena tumpukan limbah akan merusak estetika lingkungan, pencemaran udara, serta dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Demikian merupakan alasan mengapa Erni mengangkat topiknya dengan pemanfaatan limbah. 

Dengan harapan olahan limbah nanti dapat berkembang terus menerus karena limbah dapat dikreasikan menjadi apapun sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi seperti produk vandel, hiasan dinding, dsb. 

Menurutnya, upaya pemanfaatan limbah kayu ini dapat dilakukan berkepanjangan seiring industri melakukan produksinya.

"Dengan adanya pemanfaatan limbah ini saya berharap banyak untuk perekonomian pemilik usaha dan masyarakat sekitar. Menurut saya limbah kayu ini memiliki peluang besar dengan pasar yang luas. Dan saya berharap akan terus berkembang nantinya dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar" tambah Erni pada kompasiana.com, Minggu (29/8).

Selain itu, Erni juga berharap inovasi ini dapat menjadi penopang ekonomi yang merosot di saat pandemi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline