Lihat ke Halaman Asli

Ernawati R. Dima

Mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pesona Candi Sambisari di Yogyakarta

Diperbarui: 18 Maret 2021   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada tanggal 11 mei 2018  aku berangkat dari NTT menujuh ke Jogjayakarta  menggunakan pesawat terbang. Tujuan aku ke Jogyakarta adalah  untuk melanjutkan studi  di perguruan tinggi. Aku tiba di Jogyakarta dengan menempuh perjalanan selama 2 jam. 

Aku mengabari kakak sepupuku untuk menjemputku di bandara internasional Adisubjipto.  Setelah beberapa menit menunggu akhirnya kakak sepupuku datang bersama dengan teman-temannya untuk menjemputku. 

Teman-temannya tersebut tak lain adalah kawan sekampungku juga  di NTT yang sudah cukup lama berada di Jogja yang sedang menempuh pendidikan juga. 

Kakak sepupuku bernama Gena, ia menempuh semester akhir di Universitas Kristen Yogyakarta dengan  jurusan Teknik Informatika begitu juga dengan teman-teman kampungku yang  lain ,mereka semua sedang menempuh pendidikan di universitas yang sama dengan kakak sepupuku tetapi dengan jurusan yang berbeda-beda. 

Pada waktu itu aku tinggal bersama dengan kakak sepupuku di suatu kost khusus cewek. Selain itu, kami juga sekomplek dengan teman-teman sekampung dari NTT namun ada juga dari daerah lain.

Langkah awal menujuh wisata di Purwomartani Kalasan

Tiga hari berada di Jogja,  kakak sepupuku dan teman-teman sekampungku mengajak aku untuk berkujung ke suatu tempat wisata yang berada di wilayah Kalasan karena kami tinggal di wilayah Kalasan, tepatnya di Desa Porwomartani . Pada waktu itu, kami berangkat dengan menggunakan kendaraan motor.

Perasaan aku didalam perjalanan begitu senang, dan juga penasaran mengenai tempat wisata yang akan ditujuh. Dalam perjalanan kakak sepupuku berkata " nanti kalau sampai disana kamu harus mencium sebuah batu". Aku merasa heran dengan perkataan kakak sepupuku dan aku balik bertanya "kenapa batunya harus dicium?', lalu kakak sepupuku menjawab " itu adalah bagian dari syarat karena setiap pendatang baru harus mencium batu tersebut". 

Namun disini, aku merasa aneh dan bingunh dengan apa yang dikatakan oleh kakak sepupuku karena di daerah kami tidak syarat harus mencium batu. Kakak sepupuku melihat aku dari spion motor dia tahu aku sedang kebingunan karena memikir perkataannya  lalu dia tertawa kecil dan berkata "kamu ini polos sekali ya, dibilang begitu saja sudah percaya aku hanya bercanda katanya". 

Mendengar perktaan kakak sepupuku aku sedikit cemberut dan langsung  sedikit mengelitik pingang kakak sepupuku sampai dia minta ampun karena sedang mengendarai motor. Aku berkata" jiks saja kakak sedang tidak mengendarai motor kupastikan sudah tidak kuberi ampun" dan kakak sepupu hanya menjawab tertawa kecil "hahhhhhhhhhhh" katanya.

Makna Sebuah Karcis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline