Lihat ke Halaman Asli

Erna Suminar

Pembelajar, sederhana dan bahagia

Kidung Rindu

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13849501011827837153

[caption id="attachment_303249" align="aligncenter" width="553" caption="credit image : www.hdwallpaperstop.com"][/caption]

Untuk : Suamiku

Kau tahu, rinduku menggantung di langit-langit kamar. Dan aku tak tahu bagaimana harus membumikan perasaanku. Almanak menggugurkan tanggal-tanggal satu-persatu. Aku tak lagi mampu bersabar menunggu malam-malam segera berlalu.

Aku tahu, sulit bagiku membekukan layang-layang pikiranku. Sesaat di timur, kadangkala di barat.  Aku ingin menitipkan saja kerinduan ini pada angin yang tak tahu musim, agar ia segera berlalu, untuk rindu yang tak tahu malu.

Wajahmu menyelinap di tangkai-tangkai mimpiku.  Bagaimana  aku harus mengusirmu, jika saja aku masih merindukanmu. Apakah karena kau telah menggurat batu di hatiku, dan  kau lukis hati ini  menjadi berwarna merah jambu?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline