Lihat ke Halaman Asli

Erna Suminar

Pembelajar, sederhana dan bahagia

Kehidupan Kedua

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat datang adikku di kehidupan kedua. Setelah semburat kelammengintai redam jiwamu diambang malam. Kita akan berjalan kembali di penghujung gerimis yang sempat terhenti untuk membasahi sungai bulan. Biarkan bintang menari di kehidupanmu, adikku.  Dan engkaulah terang yang akan merangkum keseluruhan nyala jiwamu, untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kehidupan.

Berayunlah di ketinggian, adikku,  bukan ayunan bayang-bayang. Hela nafasmuadalah pengampu yang menggerakantiupan angin, yang riaknya memberi kesempatan penyerbukan untuk melahirkan harapan di taman kupu-kupu. Dan kuburkanlahseluruh deritamu di jurang maha dalam. Lalu melesatlah engkauke puncak kehidupan.

Ps; adikku, “Jika engkau sakit, Dia lah, Allah yang akan menyembuhkanmu”

_______________

Bandung, 17 Juni 2011

Sumber gambar : www.123rf..com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline