Lihat ke Halaman Asli

Erna Suminar

Pembelajar, sederhana dan bahagia

The Shawshank Redemption dan Lelaki Angin

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1421325948447698768

[caption id="attachment_391017" align="aligncenter" width="284" caption="Sumber gambar : www.idfl.me"][/caption]

Dia berjalan seperti angin.  Lalu, ia menatap penjara yang akan dihuninya, untuk hukuman yang tak pernah dilakukannya – pembunuhan kepada istri dan selingkuhannya. Ekspresi jiwa di wajahnya tak terbaca oleh siapa pun, kecuali raut wajah yang tenang, dan tatapan mata yang dalam.  Pemilik wajah yang menyentuh  simpati penonton itu bernama Andy  Dufresne, dalam film The Shawshank Redemption. Ini film lawas, yang diangkat dari novel Stephen King .

Berhati-hatilah kepada orang yang tenang, dan  memiliki tatapan mata yang dalam – karena ia perekam ulung  lalu-lalang orang-orang, dan akan mengingat setiap helai kejadian.  Setelah itu ia akan meraciknya untuk sebuah langkah-langkah yang tak akan terduga, seperti yang dilakukan oleh Andy.  Ia meminta bantuan   kepada Ellis “Red” Redding menyelundupkan  sebuah palu untuk membuat  untuk membuat buah catur, dan poster  seronok artis untuk ditempel di dinding. Berhati-hatilah kepada orang yang  membungkusi dirinya dengan ayat-ayat suci, dan menampilkan sosoknya seakan seorang yang bersih – di balik itu, ia tetap masih seorang manusia yang masih menyukai daki-daki dunia. Di hadapan uang dan kekuasaan   boleh jadi ia akan terkulai menyembah nafsu duniawi yang tak akan pernah terpuasi.  Dia adalah Norton, sang  kepala penjara, yang memanfaatkan para tahanan untuk bekerja di luar penjara.  Norton dengan lihai, mengumpulkan potongan gaji narapidana dan mengutip komisi  dari penyedia pekerjaan.

Beruntunglah orang  seperti Andy, orang yang tak memiliki gerak gerik emosi yang temperamental, meledak-ledak dan senang meluapkan emosi.  Andy mengatur seluruh kata-kata dan gerakan tubuhnya seperti nada-nada musik yang harmoni – di dalam tekanan fisik dan psikis  penjara yang menyiksa,   ia tak pernah kehilangan keseimbangan dan kewarasan dirinya. Di mana pun ia berada, ia memberikan sikap terbaiknya.  Kecerdasannya sebagai mantan bankir dimanfaatkan Norton untuk  pencucian uang  dan disimpan di bank atas nama Randal Stephens.   Inilah yang menjadi titik kulminasi seorang Andy, paduan antara kecerdasan, ketenangan dan kehati-hatian serta  keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan.

Sampai suatu hari, Norton dan para sipir  di penjara kehilangan Andy di dalam selnya. Ditemukanlah terowongan yang digali Andy dengan palu selundupan dari Red yang digalinya selama 20 tahun yang tembus ke pipa pembuangan penjara, di balik  poster artis Raquel Welch. Rahasia pelarian yang tak pernah diketahui oleh siapa pun, bahkan oleh sahabatnya sendiri, Red.  Seluruh uang Norton diambil Andy dari bank,  dan rahasia di dalam penjara dan kejahatan Norton dibuka Andy  ke media.  Dan  Norton akhirnya memilih bunuh diri. Sementara Red dalam pembebasan bersyaratnya, mengikuti alur petunjuk Andy untuk mengunjunginya ke Zihuatanejo - ke tempat pelarian Andy.

Berhati-hatilah kepada angin. Semilirnya akan melenakan, dan ketegasannya sikapnya akan meluluhlantakan.  Angin sanggup memainkan  jutaan layang-layang, sebab dedaunan menari dan reranting meliuk dalam ritmik yang kadang tak beraturan. Bagaimana angin. Berhati-hatilah pada diam,  sebab diam  adalah telinga yang paling tajam.

Andy adalah 'angin' dan ia  seorang lelaki  pendiam.

_____

Bandung, 15 Januari 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline