Lihat ke Halaman Asli

Erna Eka Zuliati

Always smiling ☺

Seikat Bunga untuk Bu Guru

Diperbarui: 17 Juni 2019   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semilir udara pagi dingin menyeka
Sementara kroni burung-burung gereja
Berduyun menyibak awan yang tak berwarna
Geremispun berhambur mesra membasuh pagi Hari ini tanpa mentari
Hanya awan yang bermain kian kemari Kadang terhempas terbawa hembus sang bayu 

Sesaat saja sinar surya tiba meninggi menyapa dunia
Mengalungkan indah pelangi di cakrawala
Bocah kecil berlari membawa seikat bunga, bersama sahabatnya berbaris senyum wajah-wajah ceria meski tertunda

Ibu.. Aku bawakan bunga untukmu
Meski bukan bunga asli,  tapi cinta kami abadi...
Kusertakan nama kami disetiap ujung daunya,  agar ibu tak pernah lupa

Terimakasih ibu... Dengan tanganmu kurasakan kasihmu
Dengan lisanmu, menjauh ulah brutalku
Dengan sabarmu mengantarkan kami di gerbang prestasiku

Ibu aku bawa seikat bunga untukmu
Meski tak terukur pengabdianmu
Setidaknya aku muridmu yang selalu menempatkanmu dalam hatiku

Celoteh itu perlahan hilang...
Senyap meninggalkan Pintu gerbang
Meninggalkan sapa yang setiap Saat berdendang
Kemarin mereka meninggalkan seikat kembang
Kami yang terus menggadang-gadang mereka selalu menang menghadapi dunia yang kian menantang.
Berjalanlah terus wahai pejuang masa depan
Kembang yang engkau tinggalkan
Kelak akan mengharumkan 

Erna Ekaz
Malang,  17 Juni 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline