Melalui tema "Masa depan cerah Ksatria Airlangga menyongsong Society 5.0".
Era Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang berusaha menghilangkan batasan antara manusia dan teknologi dimana menusia diajarkan untuk memadukan dunia maya dan dunia nyata secara efektif agar tercipta harmonisasi yang berdampak positif bagi kualitas hidup manusia
Kita sebagai generasi muda para mahasiswa yang menjadi objek utama dalam sikap agent of change yang terdapat pada jiwa leadership sbagai sikap utama yang merupakan wadah dalam membentuk karakter diri bagi para Mahasiswa. Karakter diri yang dibentuk selama menjalan kehidupan yang digeluti. Baik dari aktifitas akademik maupun non akademik yang dapat mengasah soft skill dan hard skill serta sikap berpikir kritis memegang peranan yang urgent pada masing-masing pribadi Mahasiswa.
Ada delapan point yang dicapai dalam peran mahasiswa dalam menyongsong Society 5.0. Pertama, Menanamkan kesadaran berbangsa, bernegara, bela negara, serta kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sesuai dengan empat pilar kebangsaan. Kedua, memperkenalkan sistem pembelajaran dan sivitas akademika dengan menanamkan nilai -nolai dasar pendidikan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi Negeri. Ketiga, memeperkenalkan hak dan kewajiban sebagai mahasiswwwa, sebagai insan pradewasa, bai diri dan lingkungan sekitar. Keempat, mewujudkan kampus yang ramah (inklusof), aman dan sehat. Kelima , membentuk karakter mahasiswa yang menegedepankan sikap sebagai intelektual yang mengandalkan kecerdasan berpikir kedewasaan dalam bertutur kata dalam bertindak, anti kekerasan atau anti perundungan, berbudaya, bermatabrat, dan inspiratif. Keenam, memperkenalkan kiat sukses belajar dan mengembangkan diri di Perguruan Tinggi Negeri melalui konsepsi dan praktik MBKM Kanpus Merdeka Belajar : Kampus Merdeka. Ketujuh, merancang hari esok generasi unggul yang mandiri dan bertanggung jawab. Dan yang terkahir, mewujudkan mahasiswa menjadi pembelajar yang lincah dan tangguh.
Pembentukan karakter mahasiswa melalui kehidupan kampus sangat diperlukan. Pendidikan secara akademik maupun non akademik yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap wawsan serta pengalaman di dalam kehidupan. Selain adanya faktor pendukung dalam mahasiswa itu sendiri, juga adanya faktor penunjang dari luar, diantaranya seperti peran instasi pemerintah baim secara horizontal maupun vertikal, peran alumni, maupun peran mitra kerja sama, peran strake holder, serta peran unsur-unsur lainnya yanga da di lingkungan mahahsiswa pada budang yang telah diuraikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H