Metode Filsafat ialah suatu cara bertindak dalam aturan dan keyakinan yang lebih baik dan telah ada sebelumnya.
1. Metode Positivisme merupakan suatu aliran filsafat yang berpangkal pada suatu hal yang nyata, pasti dan faktual. Berdasarkan data empiris, pengalaman, dan ilmu yang pasti. Metode ini tidak dapat digagugugat.
Contoh : suatu kejadian ataupun peristiwa yang ditangkap langsung oleh indra manusia, maka hal tersebut dapat dikatakan fakta.
2. Metode Fenomenologis, metode ini berasal dari bahasa yunani yaitu fenomenom "tampak", fenem "memperlihatkan" dan logos yaitu kata atau ucapan.
Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme
Metode fenomenologi merupakan kajian tentang sesuatu hal yang tampak terhadap peristiwa fenomenal yang terjadi dan dialami oleh individu dalam hidupnya. Fenomenologi menjadi metode riset yang dekat dengan filsafat dan psikologi.
Contoh : fenomena atau pengalaman tentang seorang ayah di masa mudanya, lalu kita dapat mewawancarainya lagsung kepada seorang ayah yang ingatannya sangat tajam. Tujuan dari fenomena ini ialah merefuksi pengalaman seseorang terhadap peristiwa atau kejadian yang dialaminya.
3. Metode Kritis
Metode kritis merupakan suatu aliran yang menekankan terhadap penilaian dari masyarakat ataupun budaya dengan menerapkan sistem pengetahuan tentang pemikiran yang kompleks dengan menggunakan proses analisa dan avaluasi terhadap suatu informasi yang diterima.
Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan
Ciri-Ciri berfikir Kritis antara lain :