Lihat ke Halaman Asli

Saya Sangat Puas Karena Partai Pilihan Saya Kalah

Diperbarui: 18 April 2019   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dua minggu terakhir sebelum pilpres saya masih golput. Terlalu banyak tahu tentang politik adalah racun yang potensial mematikan partisipasi politik. Apatisme akibat terlalu banyak tahu ternyata menemukan PSI sebagai lawan yang sepadan sebagai antidotenya. 

PSI, Partai Sotoy Indonesia (plesetan saya), adalah partai baru yang dipenuhi anak-anak ingusan kemarin sore yang 'sok tahu' pinter debat namun belum teruji apakah pengetahuan politiknya memang membantu daya hidupnya di dunia politik yang berdarah-darah. 

Melihat dan mendengarkan militansi mereka menularkan sejenis virus yang membuat saya merasa seperti seorang kanak-kanak lagi. Maka saya lalu tergoda untuk kembali ke masa lalu di mana idealisme dan 'keculunan' adalah segalanya. 

Dan hati dan kaki saya bergerak ke bilik suara, bukan untuk Jokowi atau Prabowo, tapi untuk masa depan anak-anak saya, masa depan Indonesia di dalam partai yang namanya PSI. 

Salah satu mimpi saya ke depan adalah terwujudnya mekanisme penilaian kinerja dan pemecatan wakil kita yang kerjanya nggak bener di dewan oleh para konstituennya sendiri. Itu yang ditawarkan PSI. Komitmen pendampingannya akan segala bentuk pelanggaran HAM juga menjadi salah satu ciri strong colournya. 

Masalah perda syariah, Bro dan Sis boleh berjuang sekuat tenaga, tapi kalau memangdi kemudian hari mayoritas rakyat NKRI menginginkan NKRI bersyariah, bro dan sis harus menerimanya sebagai konsekuensi logis dari sistem yang namanya demokrasi. Fokuslah pada dua ciri khas di atas. 

Saya sujud syukur untuk kekalahannya kali ini. karena waktu dan proses justru akan menggembleng bro dan sis sekalian menjadi sekuat Pak Prabowo yang terus kalah dan tak pernah menyerah.  Doaku besertamu. Setelah saya tahu PSI akan kalah, saya segera mendaftarkan diri menjadi anggota PSI karena saya tahu bahwa anda semua butuh dukungan lebih banyak orang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline