Lihat ke Halaman Asli

Ermansyah R. Hindi

Free Writer, ASN

Apa yang Aneh di Depan

Diperbarui: 29 Mei 2024   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo PWF dan Penulis (Sumber gambar: Tempo.co dan Dokpri)

Elon Musk hadir dan berbicara di depan Forum Air Dunia, 20 Mei 2024, di Bali. Presiden Jokowi tidak ketinggalan berbicara di forum yang sama. Apa yang tidak diketahui oleh elite global dan elite nasional? "Ketika si buta dituntun oleh si buta," maka kebebasan berbicara dan berekspresi tersumbat saat sorotan atas privatisasi air mencuat di ruang obrolan kelas dunia.

Musk percaya pada masa depan ketika bumi serupa air. Imajinasi Musk terbang tinggi sehingga di kepalanya tercantol alien. 

Katanya, air itu adalah penamaan dari alien. Alasannya?

Luas permukaan bumi lebih banyak air daripada daratan. Wah, dia berpikir sejauh itu tentang hubungan air dalam kamus besar bahasa alien (saya tersenyum sejenak). 

Begini penggalan omongannya. "... Dan banyak orang mengira alien telah datang ke sini, karena mereka selalu bertanya pada saya tentang alien. Mereka (alien) mungkin menamai kita air karena kita 70 air dan hanya 30 persen daratan." Di sini, saya menatapi pidato tuan Musk lewat media daring menjurus ke pidato futuris.

Pidatonya lari kencang melebihi genre pidato retoris. Dia memilih yang "masa depan" (future), sepadan kata "di depan" (ahead). Baiklah, kita sudahi permainan kata!

Martin Heidegger menyebut Dasein (Being-there, Ada-di sana) dalam teks Being and Time (1962 : 172, 182) tanpa maksud sama dengan kata "di depan" dan "masa depan." Saya membaca bukunya tentang yang "Ada-di sana."  Di halaman yang berbeda, terdapat "Ada-di sana" sebagai keadaan pikiran dan "Ada-di sana" sebagai pemahaman. Berbeda kan dengan kata "di sana" atau "masa depan." "Jelas berbeda dong," tutur Heidegger dalam imajinasiku (setengah tertawa).

Di luar sana, mereka tidak butuh alien. Mereka butuh seperti pencerahan pasca- Dialectic of Enlightenment, karya Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno. Kita lewatkan yang satu ini dulu. 

Diketahui, People's Water Forum (PWF) 2024, berlangsung di Institut Seni Indonesia, Denpasar Bali, 20 Mei 2024 dibubarkan oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN). Mereka dibubarkan lantaran PWF tidak mengindahkan imbaun lisan Pejabat Gubernur Bali.

Gara-gara faktor keamanan dan ketertiban World Water Forum (WWF), berlangsung pada 18 hingga 25 Mei 2024, maka PWF angkat kaki dari tempat kegiatannya. Inilah versi aparat alias pendekatan keamanan dari pemerintah. Harap maklum!

Namun demikian, pernyataan Musk bagai magnet itu menyisakan tanda tanya. Sekuat-kuatnya benteng pertahanan, ia harus lebih kuat dari dalam, ketimbang penampilan dari luar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline