Lihat ke Halaman Asli

Ermansyah R. Hindi

Free Writer, ASN

Kisah Dua Anak Diperbudak dan Global Estimates of Modern Slavery

Diperbarui: 5 Desember 2022   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dua Anak yang Diperbudak (Sumber gambar: tribunnews.com)

Seorang petugas PJKA bertanya ke anak itu.

"Ki kau uda makan, belum makan, sejak kapan, kau belum makan."

"Belum makan bang, kalau kasih makan biasa jam 12 siang sama malam, kalau pagi tidak ada," jawab anak itu.

"Kalau aku orang Sibolga disini tinggal bersama buk Dhora, kalau dia dalam adat batak kami namboru kami lah dia ini," ujar anak itu.

Petugas PJKA bertanya kembali soal alasan anak itu dikurung oleh tuannya.

"Biasa bantu bantunya, tapi karena aku dituduh mencuri uang (makanya dikurung)," ujar dia.

Anak berinisial RMS mencoba untuk menceritakan saat mengambil uang tuannya.

"Karena kan kalau mau ujian harus bayar uang sekolah, kemarin itu aku belum bayar uang sekolah 5 bulan. Makanya itu kemarin pas ada dimintai," ujar dia.

Keluh kesah RMS ditumpahkan pada petugas PJKA. Anak polos itu mengaku sudah bekerja di tempat tuannya selama dua tahun tanpa digaji sekaligus selama dua tahun disekap dalam ruangan karena dituduh mencuri.

Di mata tuannya, RMS telah mencuri uang sebanyak 600 juta rupiah. Tetapi, RMS menyatakan tidak benar tuduhan itu.

"Aku kerja sama buk Dhora itu sudah dua tahun dan disekap aku uda dua tahun. Gara gara dituduh mencuri uang Rp 600 juta padahal tidak ada," jawab anak itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline