Berdurasi 16 menit, video mesum wanita berkebaya merah di suatu tempat. Dia bersama pria, lawan jenis bukan pasutri (pasangan suami isteri).
Tayangan video mesum alias porno itu sempat viral di media sosial. Siapa wanita berkebaya merah itu? Sejumlah media online memberitakan.
Hari yang lalu, kompas.com (09/11/2022) mewartakan kasus kebaya merah dengan fakta-fakta yang sudah terungkap.
Pihak kepolisian menangkap pemeran kebaya merah dan pria di video mesum sekaligus ditetapkan sebagai tersangka. Bukan hanya itu, polisi juga menemukan 92 video syur lain dengan ragam judul.
Hardisk yang menyimpan foto-foto bugil sang pemeran kebaya merah ditemukan, yang dibuat sepanjang tahun 2022. Wow! Ternyata, video-video syur tersebut diperjualbelikan lewat twitter dengan harga yang bervariasi. Dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Caranya? Cukup buka akses telegram lewat link khusus. Pelanggan pun bisa mendapatkan video syur yang dibuat dalam kamar hotel.
Diakuinya, video-video syur tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, di luar negeri pun menjadi pangsa pasarnya.
Mereka pasangan kekasih. Asyiknya, video syur kebaya merah, akhirnya terjual 750.000 rupiah. Mereka saling bergantian mengambil gambar adegan porno, seterusnya, dan seterusnya. Lalu, bagaimana dengan kita? Seseorang atau individu?
Jika seseorang ditanya sesuai lubuk hatinya mengenai seks dan penyaluran-penyaluran yang mengikutinya akan mudah ditebak, bahwa seks diakui sebagai bagian dari kehidupan.
Adakah orang yang tidak mengakui dan menolak seks? Kita tidak bisa melepaskan pengakuan atas seks, karena seks adalah diri kita sendiri. Sehingga, seks begitu sulit diingkari sebagai ‘kebenaran’.
Orang-orang dianugerahi seks yang memancar telah membuka jalan bagi pergolakan besar kehidupan melawan kekuatan kematian.