Lihat ke Halaman Asli

Ermansyah R. Hindi

Free Writer, ASN

Individu yang Berbahaya

Diperbarui: 17 Juli 2023   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Individu yang Berbahaya (Sumber gambar: cartoonbrew.com)

Ini bukan bahaya sosok teroris. Dia bukan Zakiah Aini (ZA), wanita berpistol sebagai pelaku penyerangan ke Markas Besar Polisi Republik Indonesia (31/03/2021) atau Siti Elina (SE), wanita berpistol yang ingin menerobos Istana Negara (25/10/2022). ZA tewas ditembak oleh polisi. SE sedang dalam penanganan oleh pihak berwewenang. Keduanya diduga bagian dari Lone Wolf Terrorism, "gaya aneh" dari tindakan teroris secara sendirian atau individual. 

Pergerakannya tanpa komando, tanpa hirarki. Masih ada definisi lain dari para ahli, yang tidak sempat dikemukakan. Meskipun sosok teroris berbahaya, tetapi tidak termasuk apa yang kita bicarakan di sini.

Lalu, apa yang dimaksud dengan 'individu yang berbahaya'? Dia ingin lebih banyak belajar tentang moral agung. 

Anehnya, individu akan berbelasungkawa terhadap ketinggian moral. Dia akan mengambil tempat perlindungan dirinya dari marabahaya rasa jumud, bisu, pasrah, dan absolut.

Saat ini, dalam kerawanan dan kenekatan, individu-individu tumbuh bersama tubuh yang jinak. 

Seperti seseorang bersedia menerima secara membuta terhadap sesuatu, padahal sesungguhnya tidak lebih dari 'kebenaran yang bertopeng', sebagai akibat dari orang-orang terbujuk rayu, tetapi membebek parah. 

Pada siapa kita bertanya mengenai orang sakit moral dan apa yang menjadi obat penyembuhnya? 

Satu-satunya jalan sementara dari kejahatan yang terselubung tanpa dorongan dari fantasi individual dan fantasi kelompok adalah menghubungkannya dengan individu yang berbahaya dibanding membusuknya pikiran.

Individu yang berbahaya tidak mencerminkan sesuatu sesuai kedalaman yang kosong dari moral Anda. Kita tidak dapat juga membayangkan seorang pesohor negeri diserang dengan kekerasan fisik (dari orang-orang yang tidak dikenalnya?). 

Aura kejahatan dari seseorang nampaknya bukanlah kejahatan moral. Karena itu, setiap pernyataan dari pesohor negeri merupakan kata-kata terakhir. Bagi sosok bayangan tidak terlihat dengan mata kita menjadi individu yang berbahaya di sekitar kita.

Sebaliknya, seorang anak kecil begitu polos. Lanjut, naik ke tingkat abstrak pikirannya, dimana satu tahapan perkembangan tubuhnya merupakan pelengkap dari proses regenerasi kepemimpinan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline