Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu : “Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Dini : “A dan C”
Sita : “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu : “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi : “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita : “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu : “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi : “Belum, tinggal 3 soal lagi”