Maskeran?
Mendengar satu tahapan perawatah wajah yang satu itu rasanya males banget. Kebayang aja prosesnya yang lama. Mulai dari cuci muka, pengaplikasiannya yang harus merata, lalu harus diam dulu sampai maskernya mengencang dan tahan bicara biar maskernya gak rusak, padahal anak masih kecil-kecil yang sudah pasti bikin kegiatan maskeran kalau memang mau dilakukan harus di waktu yang luang. Jadinya, ya begitulah. kegiatan maskeran itu amat jarang saya lakukan.
Saya mencukupkan diri merawat wajah dengan hanya cuci muka dan mengaplikasikan cream pagi serta malam. Iklan masker datang bertubi-tubipun tidak menggerakkan saya untuk mencoba maskeran lagi, sampai suatu kali saya mendengar testimoni dari seorang teman tentang masker alami buatan anak negeri. katanya sih resep turun temurun.
Masker yang direkomendasikan adalah masker yang komponen utamanya dari beras ketan. Tadinya sih malas mencoba, tapi karena diberi sampelnya oleh teman dan mendengar maskernya berbahan dasar alami, akhirnya dicoba juga. eh ternyata sederhana sekali pengaplikasiannya,
cukup cuci muka
lalu campurkan satu sendok masker dengan sedikit air
aplikasikan masker ke seluruh wajah sambil dipijit-pijit wajahnya
setelah itu tunggu 7 menit, lalu bilas sampai bersih dan aplikasikan minyak zaitun ke wajah.
sederhana kan?
ternyata gak perlu menunggu wajahnya mengencang dulu. katanya, kalau terlalu lama malah kurang bagus dan bikin wajah jadi perih dan merah.
setelah beberapa kali menggunakan masker ternyata maskeran itu bukan aktivitas yang ribet dan menyita waktu. dampak dari maskeranpun sudah mulai terasa. wajah saya jadi gak terlalu kusam lagi.