Lihat ke Halaman Asli

erly erdiana

mahasiswi

Eksistensi Lazada dalam Meningkatkan Layanan E-commerce di Indonesia

Diperbarui: 10 Juli 2021   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan internet yang begitu pesat di Indonesia memudahkan penduduknya untuk melakukan segala aktivitas. Termasuk salah satunya dalam bidang perniagaan atau perdagangan. Akses perdagangan melalui jejaring internet ini disebut dengan e-commerce. Diantara banyaknya layanan e-commerce yang ada, salah satu layanan yang tidak asing didengar adalah Lazada. Ya benar, siapa yang tidak tahu aplikasi lazada, terutama bagi kaum wanita. Lazada adalah perusahaan e-commerce Asia Tenggara yang didirikan oleh Rocket Internet dan Pierre Poignant pada tahun 2012. Meskipun dilihat dari umurnya yang masih sebiji jagung, Lazada mampu memikat hati para Netizen di Indonesia karena pelayanan yang dimiliki. Apalagi kalau sudah ada gratis onkir besar-besaran, siapa yang tidak tergiur coba ?. 

Bedasarkan pemeringkat situs Alexa.com, Lazada saat ini menempati posisi ke-11 sebagai layanan jual beli online yang sering dikunjungi. Indonesia yang pernah digadang-gadang akan memajukan tingkat e-commerce buktinya tidak berjalan dengan mulus. Bedasarkan riset situs Quartz, Indonesia menempati posisi terakhir dari 5 negara di Asia perihal perdagangan e-commerce. Dari data tersebut dapat dibuktikan bahwa minat jual beli online masyarakat Indonesia masih lemah. Netizen Indonesia lebih minat berbelanja secara langsung dibanding dengan virtual. Mereka menganggap belanja melalui situs online memiliki resiko yang cukup tinggi, seperti penipuan dan juga barang yang dijual tidak sesuai ekspektasi.Ya, benar. Ekspektasi tidak sesuai realita.  Seperti yang dialami oleh salah satu warga di Desa Plosorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang bernama Kusmiati pada bulan Maret lalu.

"Saya itu sudah checkout AC mini di Lazada dengan harga yang murah sekitar 55.000 karena lagi promo besar tapi waktu paketnya sampai, saya kaget yang datang bukan AC mini tapi malahan kipas angin anak-anak" 

menurut penulis, hal hal yang berbau penipuan ini sebaiknya harus segera ditindak lanjuti oleh pihak Lazada. seperti dengan menon-aktifkan atau black list akun-akun jual beli online yang sering melakukan penipuan. Jika dilihat dari banyaknya jumlah penipuan jual beli online yang marak terjadi, mungkin inilah salah satu faktor mengapa netizen indonesia masih belum bisa meningkatkan layanan e-commerce.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline