Nama ku Vandha umur ku 19 tahun.,aku anak ke dua dari tiga bersaudara,Ayah ku bekerja sebagai seorang guru di sebuah "SMA NEGERI " yang tak jauh dari tempat ku tinggal sedangkan ibu ku hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Dari kedua saudara ku aku hanyalah seorang anak yang memiliki kekurangan, aku cacat sejak lahir,kaki ku yang sulit berjalan jika tidak di bantu , dan jari manis dari tanggan kiri ku lebih pendek dari jari jari ku yang lain dan perasaan kurang percaya diri lah yang aku punya bahkan, aku sering berpikir jika hadir ku hanya membuat beban bagi keluarga ku .
Aku cemburu pada saudara saudara ku yang memiliki banyak sekali kelebihan, dalam diri mereka .Mereka yang selalu jadi pusat perhatian banyak orang,
Sedangkan aku ???
Aku hanya memiliki suara yang bagus yang tak pernah aku tunjukan sebab aku malu dengan semuah keadaan ku yang seperti ini yang terlahir tidak sempurna.
Sering sekali aku memproteskan keadaan ku pada Tuhan, aku merasa bahwa Tuhan tak pernah adil dalam hidup ku, dia hanya memberi ku hidup untuk menjadi beban pada banyak orang , dia menciptakan ku sebagai seorang anak yang hanya bisa berdiam diri dan merasa bahwa aku memang benar benar tidak layak untuk hidup lagi.
Hingga suatu saat sebuah kejadian yang tak pernah kami bayangkan terjadi dalam keluarga kami. Ayah ku menjadi seorang korban tabrak lari hingga meninggal dunia ,orang yang selama ini kami kenal dengan sosok seorang ayah yang selalu semangat menjalankan tugas nya sebagai ayah yang baik, ayah tidak pernah lelah memberi motivasi positif terhadap kami, terlebih untuk aku agar tetap bersyukur Dan semangat.
Dan kini kami kehilangan sosoknya ,ibu ku sangat syok karna kehilangan ayah sosok laki laki yang dia cintai. Ibu yang semula ceria kini menjadi murung, aku bingung bagaimana caranya aku bisa menyemangati ibu sedangkan aku sendiri tidak memiliki semangat dalam diri ku."
Suatu malam aku merenungkan nasip ku aku bertanya dalam kesunyian dan sekali lagi aku menyalahkan Tuhan.
Tuhan......,,???
Kenapa kau mengambil Sosok yang kami sayangi? Seharusnya kau mengambil aku yang tidak berguna ini ,aku merasa hidup ku semakin tidak adil lagi, aku yang terlahir cacat, dan sekarang aku kehilangan ayah. Dalam kesedihan ku, kakak ku mesuk kedalam kamar dan memeluk ku lalu dia berkata