Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kualitas Hasil Panen Kunyit Hitam Petani di Kab Magetan

Diperbarui: 17 Oktober 2023   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Pelatihan

Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memaksimalkan potensi kunyit hitam sebagai sumber pendapatan tambahan, sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah berhasil menghadirkan manfaat nyata bagi para petani di Magetan. Melalui pelatihan teknik pengeringan simplisia kunyit hitam, para petani kini memiliki pengetahuan dan keterampilan baru untuk mengolah kunyit hitam secara optimal.

Sejak beberapa waktu lalu, kunyit hitam telah menjadi tanaman khas yang ditanam oleh para petani di wilayah ini. Namun, sebagian besar petani masih menghadapi tantangan dalam mengolah kunyit hitam menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam proses pengeringan simplisia kunyit hitam.

Merespons tantangan ini, tim dosen dari Universitas Negeri Surabaya merancang program pelatihan yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi petani di Magetan. Program ini mencakup serangkaian sesi teori dan praktik yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang teknik pengeringan yang tepat serta strategi pemasaran yang efektif.

Pelatihan dimulai dengan sesi teori yang memberikan pemahaman tentang perbedaan antara kunyit hitam mentah dan simplisia serta implikasinya terhadap kualitas dan nilai jual produk. Para petani diajak untuk memahami pentingnya pengeringan yang tepat guna mempertahankan kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam kunyit hitam.

Sesi praktik menjadi momen berharga bagi para petani untuk mengasah keterampilan mereka secara langsung. Dengan bimbingan para ahli, para petani diajak untuk menggunakan berbagai metode pengeringan, seperti pengeringan matahari, pengeringan mekanis, dan pengeringan oven dengan suhu terkontrol. Mereka diberikan kesempatan untuk melakukan proses pengeringan secara mandiri dan mendapatkan umpan balik yang membantu mereka memperbaiki teknik pengolahan.

Selama proses pelatihan, kerjasama dan semangat berbagi informasi sangat kental terasa. Para petani saling bertukar pengalaman dan pengetahuan, menciptakan suasana kolaboratif yang positif. Selain keterampilan teknis, peserta pelatihan juga didorong untuk memahami pentingnya pemasaran yang baik untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka.

Hasil dari kegiatan pengabdian ini sangat memuaskan. Para petani di Magetan kini memiliki pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengolah kunyit hitam menjadi simplisia berkualitas tinggi. Dengan proses pengeringan yang tepat, nilai jual produk mereka meningkat, dan permintaan dari pasar pun semakin menggeliat.

Ketua tim pengabdian, [Erlix], menyatakan, "Kami sangat gembira melihat dampak positif dari pelatihan ini. Para petani telah menunjukkan antusiasme dan semangat belajar yang luar biasa. Kami yakin bahwa pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan akan berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan mereka dan daerah ini secara keseluruhan."

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan contoh nyata tentang betapa kolaborasi dan transfer pengetahuan dapat menjadi kekuatan pendorong perubahan positif dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya, para petani di Magetan berharap dapat mengembangkan usaha mereka dengan menghadirkan produk kunyit hitam berkualitas tinggi yang dikenal di pasar lokal maupun regional.

Kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani serta memajukan sektor pertanian di daerah mereka. Semoga pengabdian ini dapat menjadi cerita sukses yang menginspirasi lebih banyak upaya serupa di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline