Lihat ke Halaman Asli

Saya Bukan Pecinta Ahok

Diperbarui: 3 Februari 2017   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lakon Ahok dari awal hingga saat ini sedikit demi sedikit membosankan saya. Sensifitas meningkat. Menulis di Kompasiana tidak terlalu menggairahkan. Seakan anak kecil ditakut takuti ada polisi. Tulisan di Kompasiana sangat cukup informatif untuk tidak nonton televisi. Semuanya berpendapat sesuai khayalan dan selera. Era ini era ujian untuk jangan sampai terpeleset karena kita terlalu reaktif.

Kembali ke ahok. 

Saya tidak memihak Ahok. Tetapi sebagai politikus buat saya ahok terlalu genuine. Ahok tidak kamuflase ato tedeng aling aling. Asli.Jujur.Blak. Persis blak blakannya orang jawa timur.Dan saya sebagai orang beragama tidak berani memfitnahnya. Saya kembalikan pada sang empunya kita sekalian dan ahok. Dia kan melek mata juga tidak berencana menjadi cina.

Ternyata keaslian ahoklah yang membuat saya tidak melihat keistimewaan yang lain. Dialah pembantu yang sangat profesional untuk bebersih Jakarta. Dari kotoran jalanan sampai kotoran2 penyelewengan anggaran dan preman berdasi.Dia bukanlah pemimpin tapi pembantu yang ditunjuk dan diberi pegangan uang belanja.

Saya berdoa untuk kita semua dan ahok. Kita harus bisa selamat dan menyelamatkan.Percayalah suara saya bukan untuk ahok karena ktp saya bogor.

Salam dari Bogor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline