Novel Jodoh Terbaik ini menceritakan tentang seorang perempuan yang cantik yang harus dijodohkan dengan anak dari sahabat ayahnya. Ia harus suka rela menerima perjodohan tersebut. Namun siapa sangka masalah sering datang menerpa rumah tangganya.
Dia bernama Hasnaifa Almeera Nagita, biasa dipanggil Naifa, seorang perempuan yang cantik dan berusia 20 tahun. Ia harus menerima perjodohan dengan anak dari sahabat ayahnya yang bernama Gibran Muhammad Azzam atau biasa dipanggil Azzam. Ia seorang pria tampan yang berusia 24 tahun dan sudah menjadi CEO di perusahaan keluarganya.
Meskipun diawali dengan perjodohan, benih benih cinta mulai muncul seiring berjalannya waktu. Saat pertama kali mereka bertemu, mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Seiring berjalannya waktu, akhirnya pernikahan mereka dilaksanakan dan mereka sudah menjadi pasangan suami istri.
Setelah beberapa bulan menikah, mereka menjalankan pernikahan seperti pasangan yang lainnya. Namun, rumah tangga mereka tidak berjalan mulus. Rumah tangga mereka sering diterpa cobaan yang datang silih berganti. Cobaan yang pertama datang berasal dari teman sekolah Azzam yang menyukai Azzam. Namun, masalah itu dapat diselesaikan dengan cepat.
Cobaan datang lagi ketika Azzam bertemu dengan mantan kekasihnya. Mantannya itu merupakan orang yang pernah menyelamatkan Naifa dari kecelakaan kecil yang pernah dialaminya. Hal ini membuat hubungan Azzam dan mantannya kembali menjadi dekat. Namun, Naifa tidak mengetahui jika orang yang menyelamatkannya itu merupakan mantan kekasih Azzam.
Hingga suatu hari, Naifa mengetahui masa lalu dari suaminya. Namun, ia berpura - pura tidak mengetahuinya dan ia menunggu suaminya mengatakan sendiri. Namun, Azzam tidak pernah memberitahunya, sampai sikap Azzam mulai berubah dari biasanya, tetapi Azzam tetap menjalankan kewajibannya sebagai suami yang baik.
Beberapa hari Azzam merenungkan nasib rumah tangganya. Dan ia memutuskan untuk mempertahankan rumah tangganya karena ia yakin Naifa merupakan jodoh terbaik yang dikirimkan Allah untuknya.
Di pertengahan jalan, Azzam mengalami kecelakaan beruntun sehingga mengakibatkan Azzam koma untuk beberapa hari. Naifa dengan sabar menunggu Azzam dan ia selalu berdoa agar Azzam cepat sadar. Atas kesabaran Naifa, akhirnya Azzam sadar. Setelah dinyatakan sembuh, Azzam mulai menjelaskan tentang masa lalunya kepada Naifa dan ia ingin memulai kehidupan baru bersamanya dan mereka berharap menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan warohmah.
Kelebihan novel ini adalah membuat pembacanya membayangkan kisah ini karena bahasanya mudah dimengerti. Didalam novel ini juga terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan syariat Islam sehingga membuat kita bertambah wawasan tentang syariat Islam. Novel ini mengajarkan kita agar selalu sabar dalam menghadapi berbagai cobaan yang datang silih berganti.
Kekurangan dari novel ini adalah tidak semua orang bisa membaca novel ini karena novel ini bertemakan pernikahan. Orang yang dapat membaca novel ini adalah orang yang berusia di atas 15 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H