Lihat ke Halaman Asli

Erlinda Septiawati

Content Writer | Copywriter

Bukan Pemeran Utama

Diperbarui: 20 Agustus 2023   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bukan Pemeran Utama (Pinterest.com)

Pukul lima sore, Lea dan Bayu asyik berbincang di pinggir pesisir pantai. Saling menatap sambil bergurau riang. Menikmati ombak yang menerpa dengan syahdu.

Persis seperti sepasang kekasih yang saling mencintai dan mengasihi. Namun, Lea dan Bayu bukan pasangan dengan status yang mungkin orang lain pikirkan.

Ditemani lambaian angin, mereka bermain kejar-kejaran. Tak lupa mengejek satu sama lain. Kalau pepatah bilang layaknya 'dunia milik berdua'.

"BAYUUU, cukup jangan rese lagi aku mau pulang," kata Lea dengan raut wajah kesal karena Bayu terus saja menggelitiki pinggangnya.

"Yah kok udahan mainnya, Lea jangan marah," ucap Bayu memohon maaf.

Dengan posisi tubuh membelakangi Bayu, Lea justru sedang menahan tawa. Ia berhasil menipu Bayu dengan jurus khas perempuan itu. Setelah dirasa siap, Lea membalikkan badan mengambil langkah untuk membalas dendam pada Bayu.

"Satu, dua, tiga," hitung Lea dalam hati.

Lea berlari menggelitiki Bayu dengan semangat membara. "Lea, cu-ra-ng," pungkas Bayu terbata-bata karena menahan rasa geli.

Bayu sampai terjatuh di atas pasir pantai, dimana Lea justru tertawa dengan penuh kemenangan "Yes, Lea menang."

Di sela aktivitas mereka melempar canda dan gelak tawa yang terpancar. Bayu menyampaikan kabar baik untuknya, berbanding terbalik bagi Lea.

Jika ada kalimat paling mengerikan, tepat di momen membahagiakan. Salah satu yang merasakan adalah Nia Azalea.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline