Lihat ke Halaman Asli

Celoteh

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


awalnya hanya menyapa
lalu berkata
setelah itu bersuara
kemudian berceloteh membara

kicauan sang sesama
menggunjingi sesama
membuat yang tidak ada menjadi ada,
celoteh yang tak sesuai fakta

fitnah ...
di baju mu tertera kata yg membuat ku ingin muntah
karena hidup mu penuh dengan bahan-bahan mentah
yang tak pernah matang walaupun umur mu bertambah

hidup mu penuh dengan celotehan
padahal tuhan mu telah mengajarkan
mengajarkn kebaikan
dan  menjauhi kemungkaran

mengapa kau slalu begitu
berceloteh dan menggerutu
menyakiti hati sesamamu
tanpa ragu kau tetap berseru
tanpa memikirkan apa dosa itu

celoteh yg tak bermutu
membuat fitnah dan mengguncangkan dunia mu
merontokan pahalamu
dan menggunung dosa mu

namun mengapa kau selalu baggakan itu

padahal saku dosa mu telah meluap

sinar mu telah redup

dan hati mu telah menyusut

jika kau tak tau apa itu satu

maka kau juga tak mengetahui itu dua

jika hati mu telah terhantam batu

maka kau tak akan mengerti apa itu dosa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline