Lihat ke Halaman Asli

Isteri Jatuh Cinta Lagi????

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca judul diatas bagi sebagian orang adalah sebuah ketidakpatutan. Seorang isteri yang baik adalah wanita yang hanya mencintai suaminya, bukan malah mendambakan kehadiran lelaki lain. Tetapi pernahkah mereka bertanya langsung kepada wanita tersebut tentang alasan-alasannya jatuh cinta lagi??? Tidak ada asap kalau tidak ada api, begitu pepatah orang tua zaman dahulu. Ada baiknya kita merunut masalah ini dari awal. Seorang wanita menikah dengan seorang pria dengan berbagai alasan, dari alasan saling mencintai, didesak keluarga atau masyarakat (takut dikatakan perawan tua), atau bahkan yang lebih ekstrim lagi karena terlanjur hamil dan demi menutup aib keluarga wanita tersebut harus dinikahkan dengan pria yang menghamilinya atau pun tidak. Itulah awal kehidupan sebagai isteri bagi seorang wanita. Sebagian besar wanita akan menikmati status barunya. Bagi yang memang sudah saling mencintai tidak ada masalah diawal pernikahan, mereka hanya mengimplementasikan cinta mereka dalam hubungan cinta orang dewasa. Tetapi bagi yang menikah dengan alasan lain tentulah berbeda. Sang isteri tersebut akan mencoba mencintai suaminya dengan segenap kemampuannya. Seiring waktu berjalan, rasa cinta pun dievaluasi kembali. Biasanya kadar cinta seorang isteri akan semakin dalam pada suaminya apabila sang suami benar-benar memperlakukannya dengan baik (cukup nafkah lahir bathin), tulus dan lebih-lebih tidak berlaku kasar. Tetapi bagaimana sebaliknya? Adalah neraka dunia bagi seorang wanita yang merasakan itu. Menikah dan terampas semua kemerdekaannya, menjadi budak dalam sebuah ikatan yang disebut perkawinan. Disinilah awal seorang isteri jatuh cinta lagi. Mendambakan lelaki lain sebagi suaminya dengan criteria kebalikan dari suaminya. Dan bila seorang isteri menemukan sosok lelaki ini, maka mulailah kehidupannya berubah. Wanita yang nekat akan melarikan diri dari ikatan perkawinannya. Tetapi bagi sebagian lain akan lebih mengutamakan mempertahankan pernikahan tetapi menjadikan lelaki lain tersebut sebagai sumber imajinasi. Bahkan mungkin dalam kehidupan seksualnya. Biasanya wanita tersebut akan terlihat lebih bahagia, matanya akan berbinar lebih terang dari sebelumnya. Semua pilihan mempunyai resiko. Pilihan melarikan diri akan mengakibatkan terkucil dari keluarga sementara pilihan berikutnya adalah menanggung dosa selamanya. Berat nian tanggungan seorang wanita yang jatuh cinta lagi. Wahai para suami, jangan lah kaubiarkan isteri-isterimu jatuh cinta lagi kecuali padamu… perlakukanlah mereka dengan patut dan baik… Wahai para suami, janganlah kau perbudak isteri-isterimu dalam ikatan perkawinan… yakinlah bahwa segera hatinya akan berselingkuh dengan lelaki lain… Wahai para suami, peliharalah rasa cinta kami para isteri untuk selamanya… Wahai para suami, bila kalian tidak mampu lagi membangkitkan gairah cinta kami... biarkanlah kami pergi ... bebaskanlah kami... Medan, 14 Maret 2010, 03:14 WIB Erlina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline