Lihat ke Halaman Asli

Macam-Macam Gaya Belajar

Diperbarui: 23 Mei 2022   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dosen Pengampu: Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Elsa Yasinta (34202100001)
Ayunda Argadinata (34202100002)
Erlina Maf'atun Rohmah (34202100003)
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR

Tahukah kamu? Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda? Ada yang suka belajar sambil mendengarkan musik, ada juga yang lebih suka dengan suasana tenang, ada yang menyukai belajar dari praktik, ada yang lebih menyukai belajar cukup dari baca buku saja. Dengan referensi belajar yang berbeda-beda setiap orang memiliki cara belajar efektif yang berbeda juga. Supaya mempermudah proses belajar, kita harus tahu dulu nih gaya belajar seperti apa yang sesuai dengan diri kita.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas macam-macam gaya belajar. Kalau kamu belum tahu seperti apa gaya belajarmu, kamu bisa membaca artikel ini, supaya kamu tahu gaya belajarmu visual, auditori, atau kinestetik. Sebelum kita membahas seperti apa gaya belajar visual, auditori, maupun kinestetik, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita membahas apa sih gaya belajar itu?

Gaya belajar atau learningstyle adalah kombinasi bagaimana seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah informasi dalam pikirannya. Setiap manusia itu memiliki gaya belajar yang berbeda dan unik.

Berikut ini macam-macam gaya belajar:
A. GAYA BELAJAR VISUAL
Nah, gaya belajar visual itu berfokus pada penglihatan saat mempelajari hal baru. Biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual lebih nyaman belajar dengan penggunaan warna-warni, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti panduan warna dan lainnya.
Bila gaya belajarmu adalah visual, maka ciri-cirinya:
1. Lebih mudah mengingat dari apa yang dilihat daripada yang didengar.
2. Lebih suka membaca daripada dibacakan.
3. Berbicara dengan tempo agak cepat.
4. Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian.
5. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato.
6. Sulit menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis.
7. Tidak mudah terganggu dengan keramaian.
8. Suka menggambar apa pun di kertas.
9. Bisa duduk dengan tenang saat belajar di tengah situasi yang ramai tanpa merasa terganggu.
Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan penggunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya.
Bagaimana cara belajarnya?
1. Belajar dari gambar maupun video.
2. Membaca buku yang memiliki ilustrasi.
3. Saat belajar bisa dilakukan doodling supaya lebih fokus.
4. Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan.
5. Membuat mindmapping untuk memudahkan belajar.

Pemilik gaya belajar visual cenderung rapi dan terorganisasi, serta teliti dalam menangkap informasi secara mendetail. Berbeda dengan anak auditori yang lebih senang mendengar daripada mencatat. Anak visual hampir selalu membuat catatan dari apa yang dipelajarinya, atau apa yang ingin diingat olehnya. Umumnya, selalu memusatkan fokusnya pada guru yang mengajar dengan duduk di barisan paling depan di kelasnya, serta mengamati pengajaran dari guru dengan saksama.

Apa sih kendala untuk tipe gaya belajar visual?
1. Tidak suka berbicara di depan kelompok dan tidak suka mendengarkan orang lain.
2. Tahu apa yang harus dikatakan tapi tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.
3. Kurang mampu mengingat Informasi yang diberikan secara lisan.
Supaya lebih paham seperti apa gaya belajar visual, berikut contohnya:
1. Belajar lewat video pembelajaran.
2. Membaca buku disertai dengan gambar ilustrasi.
3. Lebih suka membuat catatan.
4. Mencatat menggunakan pulpen/spidol aneka warna, agar bisa lebih mudah mengingat dan memahami materi.
Fakta Gaya Belajar Visual:
1. Kata kunci yang penting berupa: gambar, video, warna, peragaan.
2. Siswa sebaiknya duduk di: bagian depan kelas.
3. Saat menyampaikan materi baru sebaiknya: tunjukkan gambar atau video pada anak dan berikan secara bergilir.
4. Saat sedang belajar, cobalah: tatap matanya dan gunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menarik.
5. Ide untuk aktifitas belajar yang seru: gambar/mindmap dan video.

Nah, itu tadi penjelasan tentang gaya belajar visual kamu sudah tahu dimana kelebihan dan apa saja kendalanya. Kalau kamu sudah tahu apa saja kendala gaya belajar visual ini, kamu bisa mengaturnya dan kemudian memodifikasi dengan gaya belajar yang lain. Meskipun gaya belajarmu visual, belum tentu kamu tidak memiliki kecenderungan auditori dan kinestetik. Jadi, diharapkan dari penjelasan ini kamu bisa menerapkan gaya belajar  visual  secara lebih efektif.

B. GAYA BELAJAR AUDITORI
Pernahkah kalian bisa mengulang/menirukan pembicaraan orang lain atau guru ketika menjelaskan materi dengan mudah? Mungkin gaya belajarmu adalah auditori karena dapat mengingat hal-hal yang pernah kamu dengar dengan baik dan jelas. Gaya belajar auditori ini lebih mengandalkan pendengaran dalam menerima informasi dan pengetahuan. Tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar, bukan apa yang dilihat. Guna memudahkan kalian dalam memahami Gaya Belajar Auditori, perlu kalian ketahui terlebih dahulu bagaimana karakteristik dari Gaya Belajar Auditori itu sendiri.
Berikut ini karakteristik Gaya Belajar Auditori:
- Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat.
- Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir.
- Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru.
- Pandai menirukan nada atau irama.
- Mengungkapkan emosi secara verbal melalui perubahan nada bicara atau intonasi.
- Senang mendengarkan.
- Pembicara yang fasih.
Nah, seperti apasih cara belajar auditori itu?
Cara belajar auditori diantaranya yaitu:
- Dengarkan musik yang disukai.
- Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat.
- Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama.
- Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun mengingat materi.
Secara spesifik gaya belajar auditori dibagi lagi menjadi dua, yakni:
1). Linguistik
Mudah belajar dengan cara penyampaian melalui pendengaran, tata bahasa, keragaman kosa kata, berpantun, dan pentingnya isi kalimat.
2). Musikal
Mudah belajar dengan cara penyampaian sambil mendengarkan intonasi, nada, kata-kata yang disampaikan secara berirama dan akustikal.
Selain hal-hal yang sudah dijelaskan di atas, perlu kalian ketahui juga bahwa setiap gaya belajar pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Berikut ini keunggulan gaya belajar auditori:
a) Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan baik.
b) Mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang singkat.
c) Memiliki tata bahasa yang baik.
d) Mudah menghafalkan nama orang lain.
e) Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang, dapat melakukan dengan mudah.
f) Jika berbicara iramanya memiliki pola.
Sedangkan kelemahan gaya belajar auditori diantaranya yaitu:
a) Susah mengingat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
b) Susah untuk membuat karangan.
c) Susah diam dalam waktu yang cukup lama.
d) Mudah terganggu dengan keributan.
C. GAYA BELAJAR KINESTETIK
Gaya belajar kinestetik (kinesthetic learners) mensyaratkan personal untuk menyentuh/menjamah sesuatu  yang menyampaikan informasi/data tertentu untuk diingat peserta didik. Anak kinestetik belajar melalui bergerak, melakukan, ataupun menyentuh.Anak dengan tipe ini susah duduk tenang/diam karena hasrat mereka untuk  bereksplorasi dan beraktivitas begitu kuat. Anak dengan gaya belajar ini belajar melalui gerak dan sentuhan. Ciri-ciri anak kinestetik yaitu:
menyentuh/memegang/meraba untuk memperoleh perhatian orang, berbicara dengan pelan, merespon perhatian fisik, berdiri dekat dengan lawan bicara, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak; memiliki pertumbuhan/perkembangan awal otot-otot yang besar; belajar  dengan  memanipulasi  dan  praktik;  menghafal/mengingat  dengan  cara berjalan/melihat;  menunjuk bacaaan ketika sedang membaca; banyak menggunakan isyarat tubuh; dan tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah:  
- Menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, termasuk saat belajar.  
- Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak.  
- Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif.  
- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar.
- Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, simbol, dan lambang.  
- Menyukai praktik/percobaan.
- Menyukai permainan dan aktivitas fisik.
Keunggulan Gaya Belajar Kinestetik:
- Memiliki reaksi yang cepat. Ini dikarenakan anak dengan tipe gaya belajar kinestetik memiliki koordinasi mata dan tubuh yang bagus sehingga memudahkannya dalam bereaksi.
- Ingatan motorik yang sangat baik. Sehingga mampu membuat tipe gaya belajar kinestetik mudah menirukan suatu hal dalam waktu singkat terutama gerakan.
- Senang melakukan eksperimen. Tipe gaya belajar kinestetik sangat senang melakukan eksperimen karena dapat mempraktekan kemampuan yang telah dipelajari.
- Terampil dalam olahraga,  seni serta drama. Olahraga, seni dan drama merupakan pelajaran yang membutuhkan gerakan untuk dapat mempelajarinya. Oleh karena itu, tipe gaya belajar kinestetik biasanya unggul dalam pelajaran ini
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki pembelajar kinestetik akan sangat berguna jika dapat dimanfaatkan secara optimal. Di balik kelebihan tersebut, pembelajar kinestetik juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1. Cenderung sulit memahami informasi jika tidak dipraktikan
2. Membutuhkan alat bantu tertentu untuk memahami suatu topik
3. Cendrung lemah dalam hal konsep teori
4. Cenderung mudah bosan dan frustasi saat duduk belajar dalam waktu yang lama
5. Menggunakan jari telunjuk untuk menunjuk saat membaca
Strategi Gaya Belajar Kinestetik:
1. Berdiri
Strategi belajar kinestetik yang pertama adalah berdiri. Saat berdiri, tubuh akan merasa lebih terlibat dengan proses pembelajaran sehingga dapat membantu anak dengan tipe gaya belajar kinestetik untuk memahami apa yang baru saja dibaca atau dipelajari.
2. Melakukan gerakan kecil
Melakukan gerakan kecil juga mampu menjadi strategi belajar kinestetik. Saat pelajaran berlangsung di dalam kelas, tidak memungkinkan untuk untuk berdiri atau berjalan-jalan bagi anak tipe kinestetik.
Padahal tipe gaya belajar kinestetik, kesulitan menangkap informasi jika hanya duduk berdiam diri dan mendengarkan.
3. Memainkan bola kecil di tangan, memutar karet gelang di pulpen atau pensil, memainkan tangan seperti sedang berhitung dapat menjadi membantu tipe gaya belajar kinestetik dalam proses pembelajaran.
4. Belajar sambil berolahraga
Belajar sambil berolahraga merupakan strategi belajar kinestetik yang sangat ampuh.
5. Cobalah untuk menjawab pertanyaan mengenai materi pelajaran saat Anda sedang berolahraga seperti lompat tali, bermain bola dan masih banyak lagi.
Ini akan membantu otak dalam mengingat pelajaran serta memudahkan proses mengolah informasi bagi anak dengan tipe gaya belajar kinestetik. Selain itu, olahraga dapat membantu tubuh agar tetap sehat dan membuang energi berlebih yang dimiliki anak tipe gaya belajar kinestetik.
6. Membuat poster atau diagram
Membuat poster atau diagram kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil seperti puzzle juga mampu menjadi strategi pembelajaran kinestetik yang menyenangkan.
7. Menambahkan sticky notes pada materi serta menambahkan kesimpulan sendiri juga dapat meningkatkan proses masuknya informasi.
8. Membuat alat peraga
Membuat alat peraga seperti patung, balok, mainan berbentuk orang untuk memahami konsep sejarah, menggambar atau membuat video terkait topik yang ingin dipelajari juga dapat membantu tipe gaya belajar kinestetik dalam proses pembelajaran.
Kemampuan motoriknya yang sangat baik memudahkan anak tipe gaya belajar kinestetik untuk membuat alat peraga sebagai penunjang belajarnya.
9. Membuat kelompok belajar
Membuat kelompok belajar khususnya antara seasam tipe kinestestik dapat menjadi strategi belajar selanjutnya. Tipe gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami saat berkelompok dibandingkan belajar sendiri.
Selain itu, dengan adanya kelompok belajar dapat menggunakan metode pembelajaran role play atau quiz yang juga memudahkan anak tipe gaya belajar kinestetik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline