Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Vitamin D dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tulang dan Imunitas Tubuh

Diperbarui: 18 Mei 2023   01:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Vitamin D memliki Sejuta manfaat yang disediakan untuk kebutuhan tubuh. Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin D mampu dibuat oleh tubuh manusia melalui bantuan sinar matahari yang diserap oleh kulit. Vitamin D3 atau kolekalsiferol dibentuk dari 7-dehidrokolestrol oleh persinggungan kulit dengan sinar matahari, yang merupakan prekusor biologik utama 1,25–dihidroksikolekasiferol yang memiliki aktivitas seperti hormon di dalam mengatur metabolisme Ca2+ didalam usus kecil dan tulang.  Tubuh kita memerlukan Vitamin D untuk penyerapan kalsium dan meningkatkan pertumbuhan tulang. (Saraswati dkk.,2022)

Menurut peneliti, 50 % Populasi manusia yang ada di dunia dari seluruh negara terbukti kekurangan Vitamin D. Tingginya prevalensi kekurangan vitamin D merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting karena hipotaminosis D yang merupakan salah satu faktor risiko kematian total pada manusia. Penelitian yang sedang berkembang mendukung kemungkinan peran vitamin D terhadap kanker, penyakit jantung, patah tulang, penyakit autoimun, influenza, diabetes tipe-2, dan depresi. Selain itu vitamin D secara terbukti sejak dari dahulu memiliki peran penting dalam penyerapan kalsium, mencegah rakhitis dan osteomalacia. Faktanya kadar vitamin D yang rendah dalam darah akan mengakibatkan peningkatan osteomalacia. 

Osteomalacia adalah kelainan pada tulang yang menyebabakaan tulang menjadi lunak, sehingga mudah patah. Keadaan osteomalacia ini hampir mirip dengan kejadian osteoporosis, karena sama-sama menyebabkan tulang rapuh. Namun Perbedaan yang paling signifikan yang terjadi pada osteomalasia adalah kejadian yang mengakibatkan tulang menjadi lunak pada anak-anak, dewasa dan lanjut usia, sedangkan pada penderita osteoporosis hanya mengalami kerapuhan tulang yang diakibatkan oleh faktor umur yang tidak disertai kelembekan tulang. Apabila dikaitakan dengan  Perbedaan antara osteomalasia dengan rakhitis adalah Keadaan osteomalasia tidak memandang batas usia, dimana  sewaktu-waktu dapat terjadi pada anak-anak, dewasa maupun lansia sedangakn rakhitis terjadi hanya pada anak-anak saja .

Pada kasus yang berbeda, Vitamin D mampu mengurangi kejadian terkena Covid-19 melalui bantuan sinar matahari. Dimana Vitamin D nantinya akan memodulasi fungsi kekebalan melalui efek pada sel dendritik dan sel T yang dapat membersihkan virus dan mengurangi respon peradangan yang menimbulkan gejala. Menurut data dari hasil study, orang yang memiliki kadar vitamin D yang rendah akan lebih mudah terkena kejadian Covid-19.

Ada beberapa kelompok yang beresiko mengalami kekurangan Vitamin D seperti Bayi baru lahir, Orang tua lanjut usia, Orang yang berkulit gelap, Orang yang mengalami obesitas. Oleh karena itu Banyak penyedia layanan kesehatan telah meningkatkan rekomendasi mereka untuk suplementasi vitamin D setidaknya menjadi 1000 IU, hal tersebut dikarenakan sudah semakin parahnya masyarakat yang kekurangan Vitamin D. Selain bersumber dari suplemen, Vitamin D juga disarankan dikonsumsi melaui minyak-minyakan ikan, beberapa jenis jmakanan laut, kuning telur, susu kedelai, dan juga oatmeal.

REFERENSI:

Amrein, K., Scherkl, M., Hoffmann, M., Neuwersch-Sommeregger, S., Köstenberger, M., Tmava Berisha, A., ... & Malle, O. (2020). Vitamin D deficiency 2.0: an update on the current status worldwide. European journal of clinical nutrition, 74(11), 1498-1513.

Meltzer, D. O., Best, T. J., Zhang, H., Vokes, T., Arora, V., & Solway, J. (2020). Association of vitamin D status and other clinical characteristics with COVID-19 test results. JAMA network open, 3(9), e2019722-e2019722.

Bhan, A., Rao, A. D., & Rao, D. S. (2010). Osteomalacia as a result of vitamin D deficiency. Endocrinology and Metabolism Clinics, 39(2), 321-331.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline