Wanita yang tinggal di perbatasan kota dan desa, dia merupakan sosok wanita yang menawan dan berkharisma. Wanita tersebut bernama Rebecca, dia memiliki daya pikat pesona yang luar biasa. Sangat banyak pria yang tertarik kepadanya, bahkan Rebecca diberikan kemampuan oleh Tuhan yaitu disetiap ucapannya menjadi doa dan kenyataan.
Banyak di antara mereka yang meminta di doakan oleh Rebecca bahkan dengan ketulusan hatinya, Rebecca mendoakan orang lain kepada Tuhan. Rebecca tidak pernah meminta apapun dari orang lain dan tidak mengharapkan imbalan berupa hadiah ataupun uang. "Aku sangat senang jika membantu orang tanpa imbalan ... Semoga Tuhan memberkati hidupku," gumam Rebecca dalam hatinya.
Suatu ketika ada yang ingin mencari masalah dengan dirinya, namun Rebecca tetap tenang dan tidak membalas kejahatan mereka yang iri dengan kecantikan aura, fisik, hati, dan wajahnya yang sering dikejar-kejar oleh para pria.
Di saat itu ada pria yang mengejar Rebecca yang bernama Syarif, dia seringkali mengganggu Rebecca karena rasa cintanya terlalu besar. Tetapi Rebecca menghindar dari gangguan Syarif, berhari-hari Syarif tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati Rebecca dan berbagai cara dia lakukan.
Di kala itu Rebecca bertemu dengan Syarif di salah satu tempat wisata, yang kebetulan pada saat itu Rebecca melakukan liburan bersama dua temannya yang bernama Syeima dan Eliza.
"Hei ... Rebecca?" sapa Syarif. Rebecca merasa sedikit terganggu dengan kedatangan Syarif dan dia menjawab, "Hei .. Ada apa?" Syarif sangat senang ketika bertemu dengan Rebecca.
"Kamu liburan di sini juga?" tanya Syarif. Rebecca memasang wajah ramah kepada Syarif, namun Syarif seringkali terbawa perasaan kepada Rebecca dan mengira bahwa Rebecca menyukainya.
Rebecca bergumam, "Duh ... Kenapa harus bertemu dengan pria ini? Sangat mengganggu sekali." Syarif dan Rebecca mengobrol sejenak, setelah itu Rebecca pamit pergi. "Maaf Syarif ... Aku tidak bisa mengobrol lama denganmu saat ini aku harus pergi dan ada janji dengan teman-temanku yang lain," pamitnya.
Syarif menpersilakan Rebecca seraya berkata, "Silakan Rebecca dan hati-hati di jalan." Rebecca hanya membalas dengan senyuman.
Rebecca bersama teman-temannya pergi dan meninggalkan Syarif, sedangkan Syarif melihat Rebecca yang sedang berjalan bersama teman-temannya.
Salah satu teman Rebecca yang bernama Eliza berkata, "Pria itu siapa kamu? Dia sangat tampan sepertinya dia keturunan orang luar negeri." Kemudian Rebecca menjawab, "Ada-ada saja kamu ... Dia orang Indonesia tetapi dia keturunan orang timur tengah dan rumahnya satu provinsi denganku."