Lihat ke Halaman Asli

Erlangga Danny

Seorang yang bermimpi jadi penulis

Mewujudkan Rasa Nasionalisme Sebagai Rasa Syukur Kepada Tuhan

Diperbarui: 19 Agustus 2023   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tentang Hadits Ini

Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar suatu perkataan “Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman” atau dalam Bahasa Arab "حُبُّ الْوَطَنُ مِنَ الْإيْمَانِ". Dengan perkataan ini sebagian orang ada yang beranggapan bahwa kalimat ini merupakan hadits dari nabi. Apalagi kalimatnya merupakan kalimat yang dapat menggugah semangat bahwa ketika rasa cinta tanah air muncul, maka iman dapat bertambah.

Kalimat “ حُبُّ الْوَطَنُ مِنَ الْإيْمَانِ” sebagaimana dikatakan oleh Syekh Nashiruddin Albani dalam kitabnya Silsilatu al-Ahadits adh-Dhuafa’ wal Maudhu’at bukanlah berasal dari nabi atau bisa dikatakan palsu.[1] 

Bahkan dalam Kasyful Khafa’ sebagaimana Al-Ajluni kutip pernyataan Ash-Shaghani bahwa hadits ini palsu. Kemudian dikatakan pula oleh As-Sakhawi bahwa kalimat ini tidak memiliki sandaran yang jelas walaupun secara makna kalimat ini benar. Apalagi rasa cinta tanah air tidak memiliki kaitan dengan bertambahnya iman seseorang.

Dalam Al-Qur’an An-Nisa ayat 66  Allah swt berfirman:

وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ أَنِ ٱقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ أَوِ ٱخْرُجُوا۟ مِن دِيَٰرِكُم مَّا فَعَلُوهُ إِلَّا قَلِيلٌ مِّنْهُمْ ۖ وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا۟ مَا يُوعَظُونَ بِهِۦ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا

Artinya: Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).[2]

Dalam tafsirnya perihal ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa orang-orang munafik seandainya diperintahkan mengerjakan hal-hal yang dilarang mereka melakukannya, niscaya mereka tidak akan melakukannya. Hal ini karena mereka memiliki watak buruk yang memiliki naluri untuk menentang perintah.

Sebagaimana dalam contoh ayat tersebut mereka (orang-orang munafik) memiliki rasa cinta tanah air, namun mereka tetap tidak beriman kepada Allah swt. Jelas hal ini bertentangan dengan hadits tersebut. Apalagi jika kita kita melihat fakta sebenarnya, orang yang memiliki rasa cinta tanah air tidak hanya orang mukmin saja, namun non mukmin bisa memiliki rasa cinta tanah air. Kenyataannya hal itu tidak merubah keimanan orang non mukmin untuk beriman kepada Allah swt.

 

Nabi Juga Cinta Tanah Air

Rasulullah sendiri ketika hijrah ke Madinah pada tahun ke-13 kenabian, beliau berhenti sementara di Hazwarah bersabda sebagai berikut:

“وَ اللّهِ, إنَّكَ لَخَيْرُ أرْضِ اللهِ, وَ أحَبُّ أرْضِ اللهِ الَى اللهِ, وَ لَوْ لاَ أَنِّيْ أُخْرِجْتُ مِنْكَ مَا خَرَجْتُ”

Artinya: “Demi Allah, sesungguhnya kamu (tanah Makkah) sebaik-baik tanah Allah swt. Dan tanah yang paling dicintai oleh Allah swt. Kalaupun aku tidak diperintahkan keluar darinya, pastilah aku tidak akan keluar”[3] 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline