Lihat ke Halaman Asli

Erlangga Danny

Seorang yang bermimpi jadi penulis

Keutamaan Hewan Qurban Bagi Pengqurban

Diperbarui: 2 Juli 2022   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika seorang hendak berqurban entah sapi atau kambing, kami selalu mendengar entah dari ceramah seorang muballig atau dari masyarakat, kalau hewan qurban yang akan disembelih nanti akan menjadi hewan tunggangan pengqurban kelak ketika di akhirat. Banyak dari mereka beranggapan kalau itu bersumber dari hadits nabi.

Bahkan saya pernah mendapat pesan whatsapp dari ibu saya, kalau salah seorang tetangga yang akan berqurban lebih memilih berqurban menggunakan kambing daripada sapi. Dia beralasan kalau kambing, yang berqurban sendiri. Tidak perlu urunan seperti halnya sapi hingga tujuh orang. Kalau dia berqurban dengan kambing, nanti kambing itu bisa jadi kendaraannya di akhirat. Entah dia dapat informasi darimana yang jelas hal ini perlu kita luruskan.

Perintah berqurban memang terdapat dalam Q.S. Al-Kautsar ayat 2. Ibnu Katsir ketika menjelaskan makna ayat ini maksudnya ialah sebagaimana Allah swt telah memberikan kebaikan yang banyak di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itulah, Allah swt memerintahkan dalam ayat 2 ini untuk menyembah-Nya dengan mengerjakan shalat dan berqurban dengan menyebut nama-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. Al-An'am ayat 162-163 yang berbunyi:

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَْا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَْ

Artinya: Katakanlah, "Sesungguhnya salatku, ibadahku. hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."[1]

Ada banyak hadits yang berbicara mengenai qurban. Namun yang akan kami bahas dalam tulisan kali ini mengenai hadits tentang hewan tunggangan pengqurban kelak di akhirat nanti yang mana hadits ini cukup masyhur. Bunyi haditsnya adalah:

عَظَّمُوْا ضَحَايَاكُمْ; فَإنَّهَا عَلَى الصِّرَاطِ مَطَايَكُمْ

 Artinya: Perbaguslah hewan qurban kalian, maka sesungguhnya ia menjadi hewan tunggangan kalian melewati shirath  

Hadits ini juga terdapat dalam Musnad Ad-Dailami dari jalur sanad Ibnu Mubarak dari Yahya bin Ubaidillah bin Muwahhab dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a. dengan lafadz namun memiliki arti yang sama:

[2] اسْتَفْرَهُوْا ضَحَايَاكُمْ; فَإنَّهَا عَلَى الصِّرَاطِ مَطَايَكُمْ 

Walaupun keduanya memiliki pemaknaan yang sama dalam kata  dan  yang berarti perbaguslah.[3] Hanya saja, ada seorang perawi yang dinilai bermasalah oleh para kritikus hadits, yakni Yahya bin Ubaidillah bin Muwahhab.

Ibnu Sholah mengatakan bahwa  hadits ini tidak diketahui dan tidak kokoh. Ibnu Al-Arabiy juga telah menunjukkan dalam kitab Syarah At-Tirmidzi bahwa tidak ada hadits shahih yang menunjukkan keutamaan bagi hewan-hewan qurban.[4]

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline