Lihat ke Halaman Asli

Erlangga Danny

Seorang yang bermimpi jadi penulis

Carilah Ilmu Walau Sampai ke Negeri Cina

Diperbarui: 31 Maret 2022   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada sebuah ungkapan yang cukup masyhur kita dengar. Bahkan ungkapan ini tersebar di buku-buku pelajaran sekolah. Yang lebih mengagetkan lagi, ada sebagian orang yang mengatakan kalimat ini adalah sebuah hadits nabi. Bunyi kalimat ini ialah, "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina".

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar kalimat ini sebuah hadits? Kalaupun sebuah hadits, siapa yang meriwayatkan? Bagaimanakah kualitas hadits ini? Apakah hadits ini shohih, hasan, dhoif atau ini sebuah hadits palsu? Kita akan bahas berikut ini.

Setelah saya telusuri asalnya, ternyata ungkapan ini tertuang dalam kitab Ar-Rihlah karangan Khatib Al-Baghdadi. Bahkan ungkapan ini ternyata diriwayatkan oleh beberapa ulama lain dalam berbagai karangannya antara lain: Ibnu Adiy dalam Al-Kamil, Ibnu Abdul Bari dalam Jami' Bayanul Ilmi wa Fadhlihi, Al-Uqoili dalam Ad-Dhuafa'. Semua yang mereka riwayatkan lafadznya adalah:

"اطلبوا العلم ولو بالصين, فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم"

Artinya: "Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina, maka sesungguhnya menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim".

Sementara bila kita telusuri sanad riwayat tersebut, maka kita akan temukan beberapa jalur sanad yakni:

  • Abu Al Hasan Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Utsman At-Thurazi - Abu Al-Abbas Muhammad bin Ya'qub Al-Ashim - Al-Hasan bin Ali bin Affan Al-Amiriyyu - Al-Hasan bin Athiyah - Abu Atikah - Anas bin Malik - Rasulullah s.a.w. Ungkapan dengan jalur sanad ini diriwayatkan oleh Khotib Al-Baghdadi dalam Ar-Rihlah.
  • Ja'far bin Muhammad Az-Za'farani - Ahmad bin Abu Syarih Ar-Razi - Hamad bin Kholid Al-Khoyyath - Thorif bin Salman Abu Atikah - Anas bin Malik - Rasulullah s.a.w. Hadits dengan sanad ini diriwayatkan oleh Al-Uqoili.
  • Muhammad bin Al-Hasan bin Qutaibah - Abbas bin Ismail - Al-Hasan bin Athiyah Al-Kufi - Abu Atikah.
  • Ahmad bin Abdullah - Maslamah bin Qosim - Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim Al-Asqolani - Ubaid bin Muhammad Al-Firyabi - Sufyan bin Uyainah - Az-Zuhri - Anas bin Malik - Rasulullah s.a.w. Jalur sanad ini diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Bari.
  • Ibnu Karram - Ahmad bin Abdullah Al-Juwaibari - Al-Fadhl bin Musa - Muhammad bin Amr - Abi Salamah - Abu Hurairah - Rasulullah s.a.w.[1]

Bagaimanakah kualitas sanad di atas? Mari kita bahas.

Disini, saya tidak akan menuliskan biografi masing-masing perawi satu per satu. Tetapi saya akan menuliskan perawi yang bermasalah dari masing-masing jalur sanad di atas. Siapakah mereka yang bermasalah itu?

  

Abu Atikah

Di jalur yang pertama hingga ketiga, ada rawi bernama Abu Atikah dan Al-Hasan bin Athiyyah. Untuk Abu Atikah, nama aslinya Thorif bin Salman. Dikatakan juga Salman bin Thorif. Ia berasal dari Kufah. Bahkan ada yang menyebut dia penduduk Bashrah. Dia memperoleh riwayat hadits dari Anas bin Malik.

Sedangkan orang yang meriwayatkan hadits darinya diantaranya: Al-Hasan bin Athiyah Al-Qurasiyyun, Hamad bin Kholid Al-Khoyyath, Sallam bin Sulaiman Al-Madainiyyun, Ali bin Yazid Al-Shudoiyyun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline