Lihat ke Halaman Asli

Aksi Sosial , Program Penyelamatan Ikan Endemik Nusantara

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia memiliki keragaman ikan air tawar yang berpotensi ikan hias, ada sekitar 1000 jenis ikan air tawar . namun keberadaan ikan endemik  Nusantara mulai terancam punah dengan ikan induksi seperti ikan nila,ikan bawal,ikan louhan, ikan devil dan masih banyak lagi.

Sebab lain yang menyebabkan ikan air tawar Nusantara terancam punah yakni rusaknya ekosistem ikan  di sungai mulai pembuangan limbah pabrik dan rumah tangga di sungai  mengakibatkan sungai tercemar dan penangkapan ikan yang kurang santun dan kurang  memperhatikan alam seperti potas,menuba  dan setrum justru merusak habitat ekosistem ikan secara langsung.

Salah satu contoh ikan endemik yang terancam punah yakniikan gabus besar di danau sentani dan masih banyak lagi ikan endemik yang terancam punahbelum tereksplorasi. masyarakat perlu diajak secara dini untuk menjaga dan melindungi keberagaman ikan endemik Nusantara ini agar tak terancam punah, jangan sampai menjadi sebuah cerita kelak.

Aksi Sosial Program Penyelamatan Ikan Endemik Nusantara memberikan pencerahan pada masyarakat betapa pentingnya keberadaan ikan endemik nusantara sekaligus menjaga kelestarian ikan endemik nusantara yang kurang lebih ada 1000 jenis spesiesikan air tawar namun pencegahan punahnya  ikan endemik nusantara bisa dicegah dengan membudidayakan dan restorasi ke alamnya.

Aksi Sosial Program Penyelamatan Ikan Endemik Nusantara perlu dilaksanakan sebelum terlambat, langkah awal dalam penyelmatan ekosistem ikan air tawar di Indonesia.

http://revands-today.blogspot.com/2013/12/senandung-danau-nusantarapenyelamatan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline