Lihat ke Halaman Asli

Erka Ray

Pelajar

Hujan di Emperan Toko

Diperbarui: 23 Desember 2023   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

antara.com

Oleh: Erka Ray

Sebenarnya tidaklah sulit hari ini. Hari berjalan dengan semestinya dan sewajarnya. Hanya saja langit di atas sana mendung, hujan tiba-tiba turun dengan deras. Orang-orang di jalanan langsung berteduh ke emperan toko atau kemanapun yang membuatnya tak terkena tempias hujan.

Aku mengusap wajah yang terkena hujan. Tadi saat hujan turun dengan tiba-tiba, aku langsung berlari terbirit-birit mencari tempat berteduh di emperan toko yang atap depannya lumayan panjang. Di sampingku ada Ibu-ibu yang sedang berteduh sambih menjinjing tas belanjaannya. Sepertinya baru dari pasar.

Aku menatap hujan. Sekeliap kenangan tentangnya tiba-tiba hadir. Dulu kami bertemu saat hujan. Dia dan aku sama-sama terbirit-birit mencari tempat teduh. Kami sebenarnya hanya dua orang yang awalnya tidak saling kenal. Hingga akhirnya dia menyapa,

"Mbak. Roknya kotor." Begitu katanya sambil menunjuk rok panjangku yang berwarna putih dan sudah kotor bagian bawahnya. Aku hanya mengangguk. Kami adalah orang yang tidak saling kenal waktu itu.

Karena hujan tidak kunjung reda, dan masih saja deras beserta angin kencangnya. Laki-laki itu menyapa lagi.

"Hujannya gak reda ya."

Aku hanya menimpali seadanya. Dari situ kami mulai bercerita untuk menghilangkan jenuh karena menunggu hujan.

Dia bilang dia sedang mencari pekerjaan. Sudah ada beberapa instansi yang dia datangi semuanya menolak. Sudah dua hari terakhir dia ke sana kemari. Sedangkan aku, aku baru saja datang dari kampus lalu mampir ke toko buku. Berjalan kaki hendak menyetop Bus, tiba-tiba hujan.

Kami dipertemukan saat hujan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline