Nama lengkap saya Razid Khana Putra. Dilingkungan keluarga, saya biasa dipanggil Razid. Sedangkan dilingkungan pergaulan luar, saya sering dipanggil Erkape atau Razid seperti biasa saja. Banyak orang sekitar yang baru mengenal dan mendengar nama saya mengira bahwa saya adalah orang yang memiliki darah India atau keturunan India. Padahal kenyataannya tidak sama sekali berdarah India, itu hanya nama yang diberikan oleh orang tua saya. Saya adalah orang Indonesia asli dengan suku Padang karena Ayah saya adalah seorang yang berdarah Padang. Saya lahir di Samarinda, 07 Juli 1996. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayah saya bernama Basrizal dan Ibu saya bernama Jumiati. Ayah saya telah meninggal sejak tahun 2011, dikarenakan penyakit stroke dan sakit pita suara yang dideritanya selama bertahun-tahun. Sedangkan Ibu saya hanya seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) biasa. Saya juga mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Reza Saputra dan adik perempuan bernama Rheina Savitri. Jarak umur saya dengan kakak terpaut empat tahun sedangkan dengan adik terpaut lima tahun. Keluarga kami bertempat tinggal di Jalan Adam Malik, Perumahan Citra Griya Blok A nomor 09, Kelurahan Karang Asam, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.
Pada tahun 2000, saya mulai memasuki jenjang pendidikan pertama, yaitu Taman Kanak-kanak (TK) Nucifera yang berada tidak jauh dari tempat saya tinggal. Saat memasuki TK, umur saya waktu itu baru 4 tahun, lebih muda setahun dibanding teman-teman seangkatan dikelas. Saya tergolong anak yang lebih cepat masuk sekolah karena sewaktu di TK, saya tidak sampai rampung menuntut ilmu dikarenakan saya tidak terlalu suka dengan apa yang diajarkan sewaktu di TK. Sehingga pada tahun 2001, saya langsung melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar (SD). Di SD Negeri 0013 waktu itu, saya menuntut ilmu selama enam tahun lamanya. Hingga akhrinya lulus pada tahun 2007. Kemudian saya melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada didaerah Loa Bakung, yaitu SMP Negeri 38 Samarinda. Di SMP saya mengikuti ekstrakurikuler (ekskul) Pramuka yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. Selama mengenyam pendidikan di SMP, saya juga selalu meraih peringkat lima besar dikelas. Mulai dari kelas 7, 8, dan 9. Hingga dikelas 9, saya pernah mendapatkan peringkat satu selama dua semester berturut-turut. Dan pada saat acara Pensi sekaligus Perpisahan SMP, saya mendapatkan penghargaan sebagai siswa teladan mewakili kelas 9B diangkatan saya waktu itu. Selanjutnya, setelah lulus menuntut ilmu di SMP, saya kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu SMA Negeri 8 Samarinda yang terletak di Jalan Untung Suropati. Pada saat kelas X (sepuluh), saya ditempatkan pada kelas X-1 (sepuluh satu) yang mana kelas tersebut dihuni oleh orang-orang pintar dari berbagai Sekolah Menengah Pertama di Samarinda. Dan saat kelas XI (sebelas) pun tiba, saat dimana penjurusan harus ditentukan, antara jurusan IPA atau IPS. Waktu itu saya memilih untuk masuk di jurusan IPA. Semasa SMA, saya sempat juga mengikuti ekskul Palang Merah Remaja (PMR). Namun, hanya di kelas X saja, setelah itu berhenti dan tidak melanjutkannya lagi
Setelah lulus SMA, saya langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi. Dan saat ini, saya tengah menempuh pendididkan di Perguruan Tinggi Negeri satu-satunya di Samarinda, yaitu Universitas Mulawarman. Saya lulus melalui jalur SNMPTN atau jalur undangan, yaitu jalur tanpa tes apapun melainkan melalui nilai rapor. Sedari awal masuk kuliah, biaya kuliah sama sekali tidak menggunakan uang orang tua melainkan ditanggung oleh beasiswa Bidikmisi yang diberikan oleh pemerintah kepada saya. Saya mengambil program S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dimana saat ini saya sedang berada di semester 6. Jurusan Ilmu Komunikasi merupakan jurusan yang mempelajari tentang tata cara berkomunikasi serta menggunakan berbagai alat komunikasi sebagai sarana komunikasi terhadap masyarakat. Jadi, didalam jurusan ini saya dituntut untuk menjadi seorang yang pandai dalam berkomunikasi didepan umum. Saya juga akan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada semester 7 mendatang untuk mengabdi pada masyarakat di Desa Bangun Rejo, Tenggarong Seberang.
Pada tahun 2014, saya terpilih menjadi seorang Duta salah satu provider ternama di Indonesia, yaitu Duta Telkomsel. Dibawah naungan PT. Telekomunikasi Seluler, saya didaulat sebagai brand ambassador Telkomsel mewakili kota Samarinda. Adapun ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama menjadi Duta Telkomsel adalah saya diajarkan untuk menjadi entrepreneurship yang handal serta diberikan pengalaman bagaimana cara berjualan yang baik dan benar. Selama menjadi Duta Telkomsel, banyak sekali keuntungan yang saya dapatkan, selain ilmu-ilmu yang diberikan, keuntungan materi, serta sertifikat yang berguna untuk digunakan pada saat ingin melamar kerja nanti.
Saya juga memiliki beberapa kegemaran yang beragam. Antara lain, membaca, mengoleksi buku, bernyanyi, mendengarkan musik, bermain bulu tangkis dan travelling. Dari berbagai hobi tersebut, sekarang ini saya lebih sering melakukan travelling atau berjalan-jalan ke tempat-tempat indah untuk mengeksplor berbagai tempat baru untuk mempelajari lingkungan dan adat istiadat baru yang berada ditempat tersebut. Menurut saya, dengan travelling dapat menjadikan saya pribadi yang baik dalam bersosial, menjadi karakter yang lebih percaya diri karena akan mengeksplor tempat-tempat baru, menjadikan pribadi yang lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, serta menjadikan saya pribadi yang lebih berwawasan lagi. Hingga saat ini, saya hanya ingin menjelajahi kota Samarinda dan sekitarnya saja terlebih dahulu. Karena menurut saya masih banyak tempat-tempat bersejarah di Kalimantan khususnya kota Samarinda yang tersembunyi dan patut untuk dikunjungi untuk dicari tahu. Selain jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat baru, tak lupa saya selalu menyempatkan untuk mengabadikan setiap momen ketika saya berkunjung ke tempat tersebut.
Rencana saya kedepannya adalah cepat menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Komunikasi ini dengan tepat waktu dan jika sempat akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dengan mengikuti program beasiswa lagi agar tidak membebani orang tua saya. Dan saya bermimpi untuk menjadi orang yang sukses disegala bidang yang saya kuasai serta dapat menginspirasi banyak orang atas pencapaian-pencapaian saya suatu saat nanti. Saya juga ingin membahagiakan orang-orang yang berada disekitar saya dengan melihat kesuksessan saya suatu hari nanti.
Semoga saya dapat mewujudkan mimpi-mimpi itu dan saya dapat menjadi seorang yang berguna bagi semua orang-orang yang saya sayangi. Maka dari itu, saya akan mewujudkannya dengan penuh semangat dan pantang menyerah tanpa takut akan gagal. Karena saya yakin bahwa kesuksesan selalui disertai dengan kegagalan dan penuh rintangan. Jadi, jika saya gagal maka saya akan terus mencoba hingga berhasil. Dan saya juga memiliki motto hidup, yaitu “Lakukanlah yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akan menjadi orang yang terbaik”. Dan ingatlah, jika mimpi kamu belum diremehkan oleh orang lain maka mimpi kamu masih belum terlalu besar melainkan masih cetek dan belum patut untuk diperjuangkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H