Lihat ke Halaman Asli

I Don't Know What This Tittle

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini merupakan argument, pendapat dan hasil pemikiran yang selama ini saya pikirkan dengan menguras emosi jiwa.  Tulisan berisikan tentang dimana Sang pelaku utama  yang sangat dibenci oleh mantan pelaku utama.

Maksudnya, ini adalah hasil pemikiran saya tentang Seseorang yang berpacaran dengan mantan dari sahabat atau teman dekatnya.

Yah. Bukan hal awam lagi bagi saya kalau mendengar kejadian seperti itu. Sering dan banyak sekali. Mulai dari mereka yang menjudge temannya dengan “Pengambil barang bekas.” Atau dengan kata kasar seperti ini misalnya, “ Makan tuh bekas gue! Bekas gue aja lo mau. DASAR SAMPAH!”

Ding dong ! Kasar banget kan? Itu yang awalnya menggerakkan saya menulis artikel ini. Yah karena kalimat kasar itu.

Oke kita mulai pembahasannya. Hmm.. darimana yah?

Bagaimana kalo dari “Pengambil Barang Bekas.”

Yah disini saya Cuma mau menukar pikiran dengan kalian yang membacanya aja. Inget yah ini pemikiran saya, pendapat yang gak setuju oke yang setuju juga oke aja J

Barang bekas : “Hei sadar gak si kalian yang bicara seperti itu? Barang bekas? Emangnya hari gini masih ada yang ORISINIL? Apalagi di kota Jakarta. Kenapa saya berpendapat demikian? Yah jelas saja ! Apalagi jaman sekarang. Anak masih TK aja sudah mengerti pacaran? Nah lo! Bayangin, kalau anak masih sekecil itu sudah pacaran, nanti kalau sudah besar kekasihnya pasti punya BARANG BEKAS DONG? Yah sama aja! Kalian yang habis putus terus punya kekasih lagi, emang kekasih anda yang baru itu bukan barang bekas? Dan bukannya anda juga menjadi barang bekasnya dia?

Yah mungkin Cuma segelintir dari kita , mereka, kalian yang belum berpacaran. Tapi kebanyakan jaman sekarang, para remaja khususnya berlomba – lomba mencari pacar hanya untuk gengsi. Kalau begitu sama saja, kalian berlomba – lomba mencari barang bekas dan berlomba – lomba menjadi barang bekas. Iya gak si?

Karena itu, disinilah kiranya saya ingin membuka pikiran juga mata hati anda. Memangnya anda mau di judge sebagai “ Barang bekas?” tentunya nggak kan! Karena itu jangan menjudge orang lain dengan hal demikian. Ingat, dunia ini berlaku hukum timbal balik. Apa yang anda tanam, itulah yang anda tuai. Jangan berharap apabila anda menanam bibit bunga bangkai lalu anda mengharapkan tumbuh menjadi melati.

Putus itu masih alamiah kalau kalian masih pacaran. Bukankah pacaran itu untuk mencari yang terbaik? Dan mungkin bagi kalian ada yang pernah diselingkuhin, disakitin, dikhianati, atau bahkan menyelingkuhi kekasih anda? Dibawah ini nih akan saya jabarkan, sebab musababnya. Tentunya ini juga hasil pemikiran dan penilitian yang selama ini saya amati di ruang lingkup sekitar saya.

1.Kalau anda yang menjadi korban selingkuh, terutama sahabat anda yang mengambilnya mungkin anda perlu memperhatikan ini :

-Koreksi diri anda terlebih dahulu . Semua orang punya kelebihan dan kekurangan kok. Jangan menyalahkan sepihak saja. Bisa jadi anda yang menjadi sebab utama pasangan anda selingkuh.

-Dia lebih nyaman dengan sahabat anda. Mungkin karena sahabat anda lebih bisa mengerti dirinya, ada kedekatan emosional . Nah, kalau anda tau sahabat dan kekasih anda berselingkuh cari tau diam – diam dimana letak keistimewaan sahabat anda yang membuat kekasih anda membagi hatinya, cari tau juga letak kesalahan anda. Kalau anda masih sayang dengan kekasih anda, anda pasti akan memperbaiki kondisi hubungan kalian meskipun cara memperbaikinya dengan belajar hal baik dari pengkhianat itu. Why not? Selama itu bisa memperbaiki hubungan anda dan pasangan.

-Kalau anda telah mengetahui dimana letak kesalahan dan keistimewaan sahabat anda, tetapi kekasih anda malah tetap memutuskan hubungan. Tinggalkan saja! Berarti dia memang bukan yang terbaik untuk anda. Tapi janganlah anda dendam terhadap sahabat anda. Justru berterimakasihlah. Karena apa, mungkin secara benar dan tidak benar dia telah menunjukkan siapa mantan anda itu, tapi jika ternyata mantan dan sahabat anda bisa berjalan sampai ke pernikahan nah berarti anda juga harus berterimakasih dengan sahabat anda . Karena sahabat anda telah menjemput kebahagiaan untuk mantan anda. Coba bayangkan, jika kalian yang menikah, lalu setiap harinya selalu diisi dengn pertengkaran dan diselingkuhi di dalam pernikahan. Lebih sakit mana hayoo????

-Ini nih ini ... kalimat yang sering dilontarkan orang yang dikhianati “Karma berlaku kawan!” nah itu anda tau ! Coba ingat – ingat memangnya anda gak pernah menyakiti orang lain? Secara sadar atau gak, pasti semua orang pernah deh! Atau bahkan, anda pernah mengkhianati seseorang di masa lalu anda? Makanya point utama yang saya tulis itu KOREKSI DIRI SENDIRI J

-Namun jika anda tidak pernah mengkhianati seseorang di masa lalu. Berari ini merupakan pembelajaran. Berterimakasihlah pada Tuhan karena akhirnya anda tau siapa yang seharusnya untuk anda, bagaimana sifatnya, siapa yang cocok untuk anda.

-Mungkin anda kurang berbuat baik sama orang – orang di sekitar anda, jadinya KARMA deehh..

-Kalau anda sering dibohongi, KOREKSI DIRI lagi yah, anda pernah gak berbohong banyak – banyak dengan orang lain? Apalagi bohong ke orangtua. Wajar deh kalau digituin sama pasangan #eaaa....

-Yah point terakhir yang bisa saya tulis . Cuma KOREKSI DIRI dan perbanyak berbuat baik sama orang lain, kalau mau dapatnya baik juga. J

Kesimpulan : Jangan suka ngejudge, menghina orang lain dengan pemungut  BARANG BEKAS yah.. Coba bercermin memangnya sudah berapa kali anda pacaran? Bukannya itu berarti anda juga barang bekas? Yah kan? Karena itu, anda tentunya tidak ingin diJudge demikian janganlah menjudge orang lain seperti itu juga. Perbanyaklah amal baik# eaaaa. Tuhan pasti akan mengirimkan yang baik juugaa untuk anda JJ

Sebenarnya, masih banyak yang ingin saya tulis. Namun, tiba – tiba kerja otak jadi blank karena memikirkan ulangan kenaikan kelas yang sedang saya jalani. Intinya. Saya harus belajar . Hehehe. Sekian dulu yah argument opini pemikiran dari saya ini. Lebih kurangnya saya mohon maaafffff banget. Karena penulisnya itu juga masih 17 tahun. Maafkan yah J

See you next time : Erizka Puspa Tan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline