Lihat ke Halaman Asli

Erix SetiyaPratama

bukan seorang apa apa

Tim KKN UM di Desa Pandansari Lor Tingkatkan Keterampilan Santri TPQ Ar-Rohman dengan Pembinaan Tilawatil Quran

Diperbarui: 26 Juli 2021   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

(Jabung, 2021) Bagi penduduk desa Pandansari Lor pendidikan agama sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dibuktikan dengan banyaknya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di desa tersebut, di dusun Bayang saja terdapat tiga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang memiliki Santriwan-santriwati yang cukup banyak dengan metode mengaji yang menarik.

Melihat antusiasiaisme yang begitu besar untuk belajar Al-Qur’an dan belum adanya pendampingan dalam pembelajaran Qiro’ah menjadikan ini peluang bagi kami Tim KKN dari Universitas Negeri Malang untuk mendampingi santriwan-santriwati dengan pengawasan pengurus Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang ada di dusun Bayang. 

Pendampingan yang kami lakukan ditujukan lepada santriwan-santriwati yang sedang menjalani pembalajaran membaca Al-Qur’an di salah satu TPQ yang ada di dusun Bayang, yakni TPQ Ar-Rahman. 

Pendampingan yang kami lakukan dengan menyediakan mentor untuk belajar Qira’ah sehingga santriwan-santriwati merasa tidak bosan dan lebih bersemangat dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan nada dan lagu yang indah dan asik tanpa menyampingkan bacaan secara tartil.

Dokpri

Dokpri

Kegiatan ini dilakukan untuk merancang proses pembinaan teknik Tilawatil Qur’an di TPQ Ar-Rohman. TPQ Ar-Rohman memiliki santri sebanyak 100 santri yang dibagi menjadi 2 kelas, yakni kelas siang dan kelas sore. Pelaksanaan pembinaan ditujukan pada santri di kelas sore sebanyak 40 santri. Pembinaan dilaksanakan selama 2 kali dalam seminggu yakni pada hari selasa dan kamis setiap mingguanya. 

Materi yang dibinakan yakni lagu bayati dan Rast. Kegiatan ini bertujuan untuk membina santri di Tpq Ar-Rohman yang masih diusia anak-anak agar dapat mengembangkan kemampuan membaca al quran dengan teknik Tilawatil Qur’an. 

Kegiatan dilaksanakan secara bertahap yang terbagi menjadi 7 pertemuan. Proses pembinaan diawali dengan melakukan pembenahan kemampuan membaca al quran secara tartil guna mempermudah dalam melakukan pembinaan Tilawatil Qur’an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline