Lihat ke Halaman Asli

Penata yang Ditata

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini saya bekerja di sebuah koran terbit harian, selain deadline dan harus tepat waktu dalam menyampaikan berita kepada pembaca koran juga harus memilki hasil cetak yang baik. namun saya bukanlah seorang wartawan, tugas saya adalah penata halaman koran atau lebih dikenal sebagai Layout (Tata letak), untuk menjadikan halaman tertata rapi, menarik nyaman dimata pembaca.

Tugas ini tidaklah sulit, dengan syarat seseorang itu dapat menjalankan program yang akan digunakan antara lain, pagemaker, corel draw, indisign dan photoshop, sebagai tambahan program ilustrator juga baik sebagai alternatif untuk penambahan art dalam designer koran, agar tampilan lebih menarik.

Titik jenuhnya ialah ketika kemauan redaktur dan wartawan haruslah saya ikuti, yang saya tidak suka ketika mereka mengacak- acak halaman yang telah selesai saya tata' dan menurut saya telah bagus, ternyata berbeda dengan pendapat orang, mereka mencoba memerintahkan saya agar merubah halaman yang telah saya tata agar menjadi penataan mereka, dan itu sulit. Gemuruh melanda, halaman yang telah saya tata harus dirubah berbeda dari yang telah ditata, otomatis saya telah dirugikan selain waktu dan pemikiran saya tadi harus dibuang, dan saya berpikir apakah hasil saya tidak pernah bagus, atau saya telah gagal dalam menjalankan tugas sebagai penata, meskipun hasilnya tidak semua halaman yang mereka rubah, melainkan iklan orang yang bayar, tapi rasa keluh itu terus keluar dari benak hitamku. Saya mencoba keluar dari masalah ini, setelah saya mengikuti kemauan redaktur dan kawan wartawa, saya berpikir. mungkin, apa yang ada dipikiran saya tak pernah sama dengan mereka. Namun inilah kerja sama yang harus dilakukan biar terjadi interaksi antara aku, penulis dan halaman koran agar pembaca dan pemasang iklan tidak kecewa. Hampir dua tahun aku bekerja sebagai penata koran (red: layout), seiring juga telah terjadinya revolusi didalam manajemen tersebut, berbagai masalah telah terbiasa kuhadapi, karena dengan kerjasama ini, semua berjalan dengan baik, kini aku menyimpulkan "aku belajar dari sekelompok ide bukanlah perintah", dari itu halamanku yang kutata dengan baik menjadi lebih baik.

saya mengerjakan bahan berita dari wartawan dan wartawan ingin tahu hasil yang kukerjakan, kami punya satu tujuan yang sama yaitu untuk pembaca bukan kepentingan individu .

"Karena timlah yang mendatangkan kemenangan dalam meraih target juara, bukan individu pemain".-mourinho -Pelatih kepala sepakbola
Dengan merendahkan diri kiranya saya mendapatkan ritme itu sendiri, penulis berita (wartawan) memiliki keinginan besar agar tahu apa yang saya kerjakan itu,gunanya untuk mengoreksi dan meminimalisir kesalahan demi kesalahan, begitupun sebaliknya bahwa selama aku menata halaman penulis (wartawan) dan redaktur telah mengijinkan saya sebagai pembaca perdana dari tulisan mereka, dan itu harga special juga pengetahuan utama sebagai seorang penata halaman koran. dan saya telah mendapatkan wawasan pengetahuan itu, "saya ditugaskan sebagai Penata dan saya harus siap untuk ditata'.

Kini setelah jalan empat tahun saya bertugas sebagai penata koran dan kini mereka tidak lagi banyak komentar terlebih saya dipercaya memegang halaman iklan seperti advetorial dan halaman khusus anak muda, itu karena sedikit banyaknya saya telah memahami apa yang mereka harapkan di halaman koran tersebut dan komplain masih ada hanya terjadi ketika ada kesalahan penulisan oleh wartawan yang dikoreksi oleh redaktur dan bagian pewarnaan yang rusak dan itu disebabkan kesalahan dari teknis mesin saja, dan koran ini telah menjadi kepecayaan dimata pembacanya.

"Merendahkan diri dalam kerja sama tim, menjadikan diri sebagai pemain yang hebat"


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline