Lihat ke Halaman Asli

eri sisca amalia

Eri Sisca Amalia mahasiswa semester 3 di kampus Uin Kh Abdurrahman Wahid pekalongan di fakultas ekonomi dan bisnis islam prodi ekonomi syariah

Strategi Harga Murah Perspektif Islam di Tengah Krisis Ekonomi

Diperbarui: 13 Desember 2024   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber data: dokumen pribadi 

Krisis ekonomi yang melanda berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat, tingkat inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran yang semakin meningkat, dan ketidakpastian ekonomi menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh semua pihak. Salah satu strategi yang semakin banyak dilakukan adalah dengan menetapkan harga yang rendah untuk menarik minat pembeli, meskipun hal ini dapat dilihat sebagai upaya untuk mempertahankan daya saing, strategi harga rendah muncul sebagai salah satu alternatif yang patut dipertimbangkan, namun bagaimana strategi ini dilihat dari perspektif Islam, artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai penerapan strategi harga rendah dalam konteks krisis ekonomi dengan pendekatan syariah.

Alasan dibalik Penurunan Harga

Ketidakpastian situasi perekonomian saat ini telah menurunkan daya beli masyarakat secara signifikan. Banyak orang menjadi lebih selektif dan memilih barang yang lebih murah saat berbelanja. Untuk menarik perhatian konsumen, pengecer kecil terpaksa menurunkan harga jual produknya. Langkah ini nampaknya wajar, terutama dalam situasi sulit di mana konsumen cenderung mengharapkan nilai tambah dalam setiap pembelian. Penurunan harga yang signifikan dapat membahayakan kelangsungan usaha. Banyak pengecer merasa kesulitan untuk menutupi biaya operasional, dan harga yang rendah mungkin tidak cukup untuk mempertahankan margin keuntungan yang sehat.

Dampak pada Kualitas dan Persaingan

persaingan melalui pemasaran atau penjualan barang dan jasa yang mengabaikan nilai-nilai kejujuran, melanggar hukum, dan menetapkan harga melalui metode yang tidak adil adalah beberapa gejala pasar yang tidak sehat (Makaka, 2014). Salah satu bahaya dari strategi harga murah adalah potensi penurunan kualitas barang . Untuk menekan biaya, beberapa pedagang mungkin terpaksa mengorbankan kualitas bahan baku atau layanan , yang dapat merusak reputasi mereka dan mengurangi kepercayaan pembeli . Di sisi lain, persaingan harga yang serius dalam pasar juga dapat menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan . pedagang yang tidak dapat menurunkan harga mereka sesuai dengan pesaing mereka dapat kehilangan klien , bahkan jika barang yang diiklankan memiliki kualitas yang lebih baik . Hal ini dapat mengakibatkan homogenisasi pasar, di mana biaya hanya menjadi faktor penentu pilihan pelanggan , sementara kualitas dan keunikan barang diabaikan.

Mendorong kualitas dan inovasi 

Pasar sempurna adalah pasar di mana baik produsen maupun konsumenmemiliki pengetahuan mendalam tentang harga barang pasar dalam berbagai aspek seperti kegunaan, kualitas, dan metode produksi (Makaka, 2014). Dalam perspektif Islam, kualitas produk dan layanan memegang peranan yang sangat penting. Pedagang diharapkan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga memberikan nilai tambah melalui kualitas yang ditawarkan. Dengan cara ini, Anda dapat menarik perhatian pelanggan yang tidak hanya menghargai harga murah, tetapi juga produk berkualitas tinggi. Selain itu, inovasi dalam produk dan metode pemasaran sangat dianjurkan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umat beriman untuk terus belajar dan beradaptasi. Pedagang yang berinovasi dapat dengan mudah menavigasi fluktuasi pasar yang sering terjadi.berubah. 

Tantangan dalam Implementasi Strategi Harga Murah

Meskipun strategi harga rendah mempunyai banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus diatasi.:

Ketidakstabilan Pasokan: Krisis ekonomi seringkali menyebabkan gangguan rantai pasokan. Apabila pasokan barang tidak dapat terjamin maka akan sulit menerapkan strategi harga murah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline