Lihat ke Halaman Asli

Eri Silvanus

Human Behavior Coach

Hidup itu sebuah peperangan, Apakah kamu siap?

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="http://cache0.bigcartel.com"][/caption] "Hiduplah sebagai seorang prajurit dan jadikan Tuhan sebagai jendral atas hidupmu"

Hidup adalah sebuah peperangan yang tidak pernah berhenti.  Anda dapat menerima kenyataan ini dan mempersiapkan diri Anda atau menyangkalnya dan tergilas olehnya. Hidup adalah peperangan melawan waktu Anda dapat melatih diri untuk mengatur waktu atau membiarkan diri Anda diatur oleh waktu.  Jika Anda sering merasakan beberapa hal di bawah ini, mungkin Anda memiliki hidup yang cenderung lebih banyak diatur oleh waktu:

  • Kekurangan waktu
  • Tergesa-gesa

Hidup adalah peperangan melawan ledakan emosi Emosi adalah pemberian Tuhan.  Akan tetapi Anda dapat memilih untuk mendisiplin diri Anda agar dapat menguasai emosi Anda atau justru dikuasai oleh emosi Anda.  Jika Anda sering merasakan beberapa hal di bawah ini, mungkin Anda memiliki hidup yang cenderung lebih banyak diatur oleh emosi Anda:

  • Tidak sabar
  • Menyadari belakangan bahwa Anda terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan atau terlalu cepat mengatakan sesuatu yang tidak sepatutnya Anda katakan

Hidup adalah peperangan melawan penundaan Jika Anda dapat memanfaatkan penundaan dengan baik, maka Anda dapat menjadi orang yang hati-hati.  Akan tetapi jika Anda gagal memanfaatkan penundaan dengan baik maka Anda akan memiliki kebiasaan untuk sering menunda melakukan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan sekarang dengan argumentasi bahwa "masih ada hari esok."  Jika Anda sering mengalami beberapa hal di bawah ini, mungkin Anda memiliki hidup yang cenderung lebih banyak diatur oleh penundaan.

  • Terlambat
  • Gagal menyelesaikan rencana atau mencapai target Anda

Hidup adalah peperangan melawan rasa empati yang berlebihan Rasa empati dalam kadar yang sehat akan membuat Anda mampu mengerti perasaan orang lain dan mengekspresikan belas kasihan dengan baik.  Akan tetapi rasa empati dalam kadar yang berlebihan akan membuat Anda mudah dimanipulasi oleh orang-orang yang dengan sengaja memanfaatkan belas kasihan atau rasa "sungkan" Anda yang besar.  Jika Anda sering mengalami beberapa hal di bawah ini, mungkin Anda memiliki hidup yang cenderung lebih banyak diatur oleh rasa empati yang berlebihan:

  • Tidak dapat tegas melakukan hal yang seharusnya Anda lakukan karena merasa "sungkan"
  • Memberikan hal-hal yang seharusnya menjadi kebutuhan primer Anda kepada orang lain yang sebenarnya masih dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri

Hidup adalah peperangan melawan tantangan Tantangan diperlukan untuk menciptakan dorongan agar kita bersedia keluar dari zona nyaman dan berkembang.  Akan tetapi jika hidup Anda dikuasai oleh tantangan, maka Anda akan cenderung sering merasakan:

  • Keengganan yang besar untuk mengambil kesempatan yang jika Anda belum yakin bahwa hal itu benar-benar aman
  • Kekuatiran mendominasi hati Anda bahwa jika situasi berubah di luar kendali Anda, maka tidak ada yang dapat Anda lakukan sama sekali

Hidup adalah peperangan melawan keperfeksionisan Mengajar kualitas terbaik/excellence adalah hal yang baik.  Akan tetapi keperfeksionisan adalah dorongan untuk menjadi terlalu teoritis dan kesulitan untuk menerima kenyataan.  Jika Anda sering mengalami beberapa hal di bawah ini, mungkin Anda memiliki hidup yang cenderung lebih banyak diatur oleh keperfeksionisan:

  • Anda mempunyai banyak rencana yang tidak terlaksana atau tidak berhasil Anda lakukan hingga akhir.
  • Kebingungan mengambil keputusan karena masing-masing pilihan memiliki resikonya masing-masing.

Hidup adalah peperangan melawan diri sendiri Lawan terberat sebenarnya terletak di dalam diri sendiri.  Kecenderungan-kecenderungan kita untuk menjadi malas dan membenarkan diri sendiri, tanpa sengaja menyakiti perasaan orang lain, menghancurkan semangat juang orang lain melalui kritik yang kita sampaikan, dan rasa bangga berlebihan yang kemudian berubah menjadi keangkuhan adalah beberapa hal paling mematikan yang ada di dalam diri setiap orang. Bagaimana menang atas peperangan hidup?

  • Jadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber kekuatan Anda untuk melakukan apa yang benar dan bukan dikuasai oleh hal-hal di atas.
  • Sadari peperangan yang sering terjadi di dalam diri Anda.  Kemudian buatlah sebuah perencanaan yang dengan sengaja Anda susun untuk meraih kemenangan tersebut.
  • Latih dan kembangkan diri untuk menguasai keterampilan, wawasan, dan karakter yang Anda butuhkan untuk mengalahkan lawan-lawan Anda di atas.
  • Disiplin diri Anda
  • Cari, miliki, dan kembangkan persahabatan yang sehat dengan orang-orang yang dapat membantu Anda.
Pujilah  Tuhan  pelindungku! Ia melatih aku bertempur, dan mengajar aku berperang. (Mazmur 144:1 BIMK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline