Tahu yang hadir generasi muda potensial, kesempatan itu tidak disia-siakan Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman. Pria yang biasa disapa Andi Rachman itu dengan runut mengenalkan Riau dengan segala keunggulannya.
Ya, itu terjadi pada momen pembukaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2017, pada Senin (04/07) kemarin. Sekitar lima ribu pelajar dan official se-Indonesia memadati Gelanggang Remaja, Pekanbaru, yang menjadi tempat pembukaan OSN. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy langsung hadir dan membuka secara resmi iven bergengsi itu.
Gubernur tentu paham, bahwa para pelajar yang hadir di arena OSN adalah anak-anak pintar dan berprestasi. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu, mereka harus tahu Riau dan segala potensinya.
Setelah menyapa para pelajar peserta OSN, Gubernur mengawali dengan mengatakan bahwa Riau adalah salah satu provinsi yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Misalnya, sebut Gubernur, sebagian besar minyak nasional berasal dari Riau. Jika dulu di atas 60 persen minyak nasional diproduksi dari perut bumi Riau, kini masih tersisa sekitar 41 persen.
Di Riau juga membentang kelapa sawit terluas di Indonesia. Lebih dari 2,3 juta hektar. Menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) terbesar di Indonesia. Bea keluar CPO saja dalam setahun bisa mencapai angka Rp13 triliun.
Di bumi Riau juga terhampar kebun kelapa terluas. Ada sekitar 430 ribu hektar. "Kalau anak-anakku pernah minum Hydro Coco (minuman dari air kelapa), itu diproduksi dari kelapa Riau. Ada juga Santan Kara dan lainnya," terangnya.
Tidak hanya itu, Riau juga memiliki banyak sagu dengan kualitas terbaik. Bahkan Riau sudah pernah memecahkan rekor MURI dengan membuat 369 varian makanan berbahan dasar sagu. Saat ini, makanan seperti Mie Sagu sangat mudah menemukannya di Riau.
Di Riau juga terdapat dua pabrik pulp & paper terbesar di Asia Tenggara, yakni PT Riau Andalan Pulp & Paper dan PT Indah Kiat Pulp & Paper. Kertas-kertas yang setiap hari kita pakai kemungkinan besar berasal dari Riau.
Saat ini, Riau juga tengah menggalakkan dunia pariwisata, karena di 12 kabupaten/kota yang ada di Riau, terdapat banyak destinasi dan iven wisata. Sebut saja seperti Pacu Jalur di Kuansing, Gelombang Bono di Sungai Kampar, Pelalawan, Tour de Siak di Siak Sriindrapura, Bakar Tongkang di Bagan Siapi-api, Istana Siak, Candi Muara Takus di Kampar dan puluhan destinasi air terjun. Bahkan ada air terjun tertinggi di Sumatera. Untuk pariwisata ini, Riau punya tagline "Riau The Homeland of Melayu".
Sejarah juga mencatat, bahwa Riau adalah penyumbang kosa kata terbanyak untuk Bahasa Indonesia. Dengan kata lain, Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan berasal dari Bahasa Melayu Riau.
Ada hal lain yang tak sempat diungkap Gubernur, yakni ketulusan dan keikhlasan Sultan Syarif Kasim II yang merupakan Raja Kerajaan Siak Sriindrapura, salah satu kerajaan Melayu terbesar di-eranya, menyerahkan tahta dan seluruh kekayaan kerajaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Presiden Soekarno begitu negeri ini dinyatakan merdeka. Kekayaan Kerajaan Siak yang diserahkan telah menjadi penopang utama di awal-awal berdirinya NKRI.