Lihat ke Halaman Asli

Penyakit Gerd: Penyakit yang Sering Ditemui di Kalangan Remaja

Diperbarui: 18 Desember 2024   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar terjadinya penyakit gerd / istock

Penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan secara teratur. 

GERD dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti: Sensasi perih di dada dan perut, Rasa pahit di mulut, Nyeri ulu hati, Mual, Sulit menelan. 

GERD dapat terjadi karena melemahnya katup di bagian bawah kerongkongan, yang disebut lower esophageal sphincter (LES). Otot LES normalnya akan terbuka saat menelan, kemudian menutup setelah makanan turun ke lambung. 

GERD dapat menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan baik, karena dapat memperburuk kesehatan saluran cerna hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan akan lebih fatal yaitu kematian. 

Orang yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu. 

Gejala refluks GERD, antara lain:

  • Rasa terbakar di lambung, tenggorokan, atau dada 
  • Sendawa atau gelembung gas
  • Kesulitan menelan makanan atau cairan 
  • Nyeri ulu hati  

Posisi tubuh yang merasakan sakit ketika penyakit GERD kambuh atau seseorang yang sudah di tahap terjadinya penyakit GERD / sonora.co.id

Faktor-faktor risiko yang dapat berkontribusi menjadi penyebab GERD, antara lain: 

  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Penggunaan obat tertentu seperti aspirin
  • Pertambahan usia
  • Merokok dan mengonsumsi alkohol serta kopi
  • Makan terlalu banyak dalam sekaligus
  • Kebiasaan mengonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya, susu, makanan pedas seperti, seblak, bakso, bakso aci dll atau gorengan (makanan berminyak)
  • Tidak teratur nya jadwal makan ketika sudah memasuki jam makan seseorang

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, GERD merupakan instrumen yang valid dan dapat di andalkan untuk menilai pasien GERD di Indonesia. 

Menurut dokter spesialis, meskipun prevalensi kematian akibat GERD sangat rendah—hanya sekitar 0,02 dari 100.000 kasus—komplikasi yang dapat muncul dari penyakit ini bisa berbahaya. 

Berdasarkan review sistematik yang dilakukan pada tahun 2013, 16 studiepidemiologi menunjukkan prevalensi GERD di Amerika Utara adalah 18.1%-27.8%, 8.8%-25.9% di Eropa, 2.5%-7.8% di Asia Timur, 8.7%-33.1% di Timur Tengah, 11.6% di Australia, dan 23.0% di Amerika Selatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline