Lihat ke Halaman Asli

Establishing Shot Pelabuhan Sunda Kelapa, Dosen Fotografi Universitas Budi Luhur Ingin Mengajarkan Kepekaan Membidik Objek Dari Nilai Sejarah

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14153628482024264452

Sebuah program pembelajaran rutin di setiap semesternya yang sukses mengangkatkembali sejarah Indonesia kepada mahasiswa, dimana tidak sedikit generasi muda yang telah melupakan sejarah

Jakarta - 19 Oktober 2014 -Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Budi Luhur pada hari ini wisata sejarah ke Pelabuhan Sunda Kelapa, yaitu salah satu pelabuhan tertua di Jakarta.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 3 jurusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Broadcast Jurnalism, Visual Communication Design, dan Advertising.Tujuan utama dari kegiatan ini adalah dalam rangka pengambilan nilai Ujian tengah Semester Mata Kuliah Fotografi dalam semua konsentrasi program studi, yaitu dengan menerapkan pengetahuan dasar teknik fotografi yang dipelajari saat dalam kelas dengan melakukan praktek di luar kelas. Pengambilan foto dilakukan dalam 2 kali pertemuan, pada hari ini tanggal 19 Oktober 2014 dan seminggu selanjutnya pada 26 Oktober 2014.

"Ada keinginan saya mengajak anak-anak melihat Indonesia dari kacamata yang berbeda. Mungkin sebagian besar dari mereka belum pernah ke Sunda Kelapa, dan bahkan belum mengetahuinya. Namun dengan seperti ini mereka bisa mengetahui sejarah nenek moyang mereka, seperti bagaimana berkembangnya Bataviahingga menjadi Jakarta dari kapal-kapal yang ada disini. Itu apabila kita melihat dari nilai sejarahnya, jika melihat dari sudut pandang fotografinya, subjek dan objek disini sangat luar biasa, mulai dari garis, bidang, warna, hingga kegiatan manusia yang nyata dapat mereka bidik dengan kesensitifan yang mereka punya. Dan menurut saya, Sunda Kelapa ini adalah tempat yang ideal untuk menangkap moment," jelas Priadi Soefjanto, selaku dosen fotografi yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini.

Mengajak generasi muda melestarikan tempat sejarah juga menjadi tujuan dari kegiatan ini. Karena memang faktanya tidak sedikit generasi muda yang tidak tahu akan sejarah negara ini. Sekalipun tahu, mereka lebih memilih berpergian ke tempat tempat moderen dibandingkan ke tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah hingga budaya yang tinggi. Pelabuhan Sunda Kelapa tidak hanya sebuah cerita semata. Tetapi ungkapan fakta, bahwa 2/3 wilayah Indonesia adalah lautan yang kaya. Dan dari kegiatan ini mahasiswa dapat mulai belajar mencintai semua bagian dari Indonesia, terutama bahari yang amat kaya yang dimiliki negeri ini.

"Di dunia fotografi, yang dilihat itu teknik, komposisi, dan konteks atau pesan yang disampaikan. Karena untuk pemula, yang saya nilai dari segi tekniknya seperti freezing, panning, hingga motion blur. Mahasiswa harus mengumpulkan 36 foto terbaik dengan tema yang sudah ditentukan," tambah dosen yang sudah menjadi profesional dalam dunia fotografi sejak 1986.

Sebelumnya kegiatan seperti ini pernah dilakukan di di Kota Tua, Jakarta, namun dengan konsep dan tema yang berbeda. Di Kota Tua lebih menunjukkan bidang atau arsitektur dari gedung gedung hingga foto histori yang kuat di sana. Tetapi Pelabuhan Sunda Kelapa tidak menutup kemungkinan dalam menemukan objek. Tidak hanya kapal yang berwarna, mulai dari air laut ataupun pancuran air dari kapal yang dibuang kelaut, kegiatan manusia seperti perdagangan, hingga menaikkan atau menurunkan barang dari kapal, baik dengan alat besar ataupun dengan tenaga manusia.

"Agenda saya selanjutnya, saya ingin mengajak mahasiswa kembali ke Kota Tua, disitu mahasiswa dituntut dalam menampilkan hasil foto yang memiliki nilai pesan yang tinggi. Dari situ kita kumpulkan foto terbaik lalu membuat pameran di Gallery Universitas Budi Luhur. Itu yang akan menjadikan mahasiswa dapat mengetahui bahwa mereka memiliki bakat fotografi yang harus mereka asah lebih dalam," sambungnya kembali.

Dengan adanya kegiatanseperti ini diharapkan mahasiswa Universitas Budi Luhur, khususnya FIKOM mendapat bekal dari pembelajaran dan kemampuan fotografi untuk masuk ke dunia spesialisasi masing-masing di masa depan. Sesungguhnya tidak hanya untuk mahasiswa dengan konsentrasi Broadcast Jurnalism, Visual Communication Design, dan Advertising, namun mahasiswa Public Relations juga dapat ikut belajar. Bagaimana menerjemahkan suatu visual kegiatan perusahaan yang akan dipublikasikan kepada dunia luar, apabila menjadi praktisi Public Relations Officer dalam suatu perusahaan, akan berhubungan langsung dengan Pers dan Fotografer.

Kegiatan seperti ini dapat terealisasikan karena adanya landasan pemikiran dari dosen dan mahasiswa FIKOM Budi Luhur bagaimana cara kita menjadi manusia yang moderen dan tetap mengetahui keberadaan sejarah dari lokasi-lokasi yang terdapat di sekitar kita. Apalagi bila kita melihatnya dari lensa kamera.

"Karena begitu masuk dunia fotografi, mereka dapat jauh lebih sensitif melihat lingkungan, yang pada dasarnya kepekaan atau kesensitifan menjadi bekal di dunia ini."
Kegiatan Mahasiswa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline