Lihat ke Halaman Asli

Dari Buruh Purbalingga untuk Artis Kelas Dunia

Diperbarui: 9 Desember 2015   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suka dengan Katy Perry? Penyanyi yang terkenal dengan lagunya .... dan  beberapa waktu lalu menghentak panggung musik Indonesia dengan konsernya yang spektakuler. Atau fans berat Adelle, penyanyi yang kerap memborong penghargaan Grammy Award. Atau terpakau dengan kemolekan paras artis dunia papan atas seperti Angelina Jolie, ParisHilton dan Jennifer Lopez. Penampilan mereka memang memukau puluhan bahkan ratusan juta pasang mata. Namun siapa sangka, ada sedikit peran tangan-tangan terampil buruh-buruh wanita Indonesia dalam penampilan mereka. Sebab bulu-bulu mata palsu yang kerap para artis kelas dunia pakai itu sebagian besar adalah buatan Indonesia. Tepatnya buatan Purbalingga. Sebuah kota kecil di Jawa Tengah, tempat saya di besarkan.

Memang tidak ada label made in Indonesia di  bungkus bulu mata tersebut. Karena bulu mata tersebut diekspor ke Korea Selatan, China dan Taiwan tanpa merk. Pabrik-pabrik di Purbalingga yang mayoritas adalah milik perusahaan asing ( PMA ) menerima pesanan dari negara-negara tersebut. Pesanan juga berasal dari produsen alat-alat kecantikan kelas dunia seperti Eyelure ( kerap dipakai Katy Perry ),  L’Oreal ( Perancis ), Shu Uemura, MAC, Kiss dan Maybelline. Lebih dari 10 juta pasang bulu mata palsu setiap tahunnya dihasilkan oleh lebih dari 50 ribu buruh pabrik di Purbalingga. Sebagian besar diekspor. Dari segi produksi, Purbalingga adalah produsen nomor dua terbesar di dunia setelah Guangzhou, China.

Semua memang tidak terjadi begitu saja. Berawal dari industri rumah tangga pembuatan kebaya yang tumbuh  di Purbalingga pada era 60-an. Siapa sangka dengan dukungan Pemda, pada tahun 1967 masuklah investor dari Korea Selatan yaitu Hyung Sang Lee. Seorang pemilik pabrik bulu mata di Korea Selatan yang bingung karena di negaranya sulit mencari tenaga kerja yang terampil dan murah. Mak berdirilah pabrik pertama bulu mata di kota ini dengan nama Royal Kenny ( kini berubah nama menjadi PT. Royal Korindah ). Kesuksesan PT. Royal Korindah dan besarnya perhatian pemda serta banyaknya tenaga terampil membuat berbondong-bondong investor dalam dan luar negeri datang. Produksi pun tidak terbatas hanya bulu mata palsu dan kebaya tapi juga rambut palsu atau wig. Kelebihan produksi pabrik di Pubalingga adalah sebagian besar produksi mereka menggunakan rambut asli, sehingga bulu mata palsu terasa nyaman jika dipakai, Rambut itu diperoleh dari pengepul dari berbagai daerah. Mereka mengumpulkan rambut tersebut dari salon dan tempat pangkas rambut. Maka tak heran jika anda memiliki rambut panjang dan berkunjung ke Pubalingga maka ada mata yang menatap anda penuh perhatian. Ini semata-semata, mereka ingin membeli rambut anda. Semakin panjang rambut, harganya semakin mahal. Jadi kalau anda ingin menjuual rambut anda, datang saja ke Purbalingga. Siapa tahu kelak rambut anda akan disulap menjadi bulu mata palsu yang lentik dan dipakai artis kelas dunia.

Dan saat melihat artis tersebut anda bisa berujar, “ Itu kan rambutku !“ Uniknya, walau menjadi produsen bulu mata  kelas dunia, warga Purbalingga nyaris tidak ada yang mau memakainya. Pernah toko ibu saya mendapat titipan bulu mata untuk dijual. Ternyata tidak satu pun yang laku. 

foto milik biography.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline