Pandemi Covid-19 telah membawa beberapa perubahan yang terjadi di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Perubahan tersebut mengakibatkan kerugian seperti beberapa bidang pariwisata yang harus ditutup, perusahaan mengalami kebangkrutan, rumah makan juga banyak yang tutup dan hampir semua kegiatan dilakukan secara online karena adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hampir semua bidang usaha mengalami penurunan dalam kegiatannya karena adanya pandemi ini.
Wirausahawan merupakan salah satu bidang usaha yang mengalami penurunan signifikan karena penjualan yang terus menurun sehingga pendapatan juga mengalami penurunan. Jika wirausahawan tidak memiliki rencana untuk mengatasi pandemi ini maka usahanya pasti akan mengalami penurunan bahkan kebangkrutan. Dampak kebangkrutan pada usaha tidak hanya terjadi di kota saja melainkan dapat juga terjadi pada usaha di desa. Untuk itu, diperlukan rencana serta tindakan agar keberlangsungan usaha tetap berjalan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) 42 Back To Village 3 Universitas Jember 2021 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat di desanya untuk memberdayakan masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang timbul dikarenakan adanya pandemi Covid-19. KKN kali ini dilaksanakan secara mandiri sama seperti KKN sebelumnya. KKN ini juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa yang melaksanakannya karena terlibat langsung dalam peran yang ada di masyarakat sehingga kegiatan ini memberikan manfaat baik bagi masyarakat maupun mahasiswa.
Terdapat 5 topik kegiatan yang dicanangkan pada kegiatan KKN BTV 3 ini dan mahasiswa bebas untuk memilih topik apa yang akan diambil pada pelaksaan KKN. Penulis kali ini melaksanakan KKN di Dusun Jatirejo, Desa Cangkring yang terletak di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Topik KKN yang diambil yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Desa Cangkring terbagi menjadi 5 dusun yang antara lain Dusun Darungan, Dusun Krajan, Dusun Jatirejo, Dusun Cangkring Baru dan Dusun Curahrejo. Sebagian besar warga di Desa Cangkring bekerja di sektor pertanian serta berdagang. Meskipun terdapat banyak pedagang namun hanya sedikit warga yang memproduksi sendiri produknya. Sehingga usaha rumahan memiliki potensi untuk terus berkembang dalam meningkatkan perekonomian di desa.
Penulis yang bernama Erine Nur Indahsari ini merupakan salah satu mahasiswa KKN dari kelompok 42 dengan Dosen Pembimbing Anang Andrianto,. ST., MT berupaya untuk membantu UMKM yang ada di desanya untuk meningkatkan kembali penjualan akibat adanya pandemi Covid-19. Sasaran yang dipilih yaitu mitra keripik pisang milik Bapak Abdul Halik dan istrinya Ibu Yuni.
Kegiatan pertama pada KKN ini yaitu melakukan wawancara mengenai permasalahan apa saja yang timbul akibat pandemi saat ini. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pada saat pandemi ini penjualan mengalami penurunan apalagi penjualan juga hanya dilakukan di pasar saja. Seperti yang diketahui bahwa pada awal pandemi hampir semua pasar diharuskan tutup oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Penurunan penjualan tentunya akan berpengaruh kepada pendapatan atau omzet yang juga mengalaimi penurunan. Hal tersebut membuat Erine ingin membantu dalam meningkatkan penjualan dari keripik pisang milik Bapak Abdul Halik.
Terdapat dua masalah yang ada yaitu tidak adanya branding terutama untuk nama produk serta logo pada produk. Padahal dalam menjalankan usaha penting untuk memiliki brand pada produknya. Setidaknya memiliki nama produk dan juga logo. Permasalahan yang kedua adalah tidak adanya promosi dan penjualan masih bersifat tradisional yaitu dilakukan di pasar dan di rumah saja. Padahal di era digital ini penting untuk melakukan usaha secara online juga, jadi tidak hanya dengan cara tradisional.
Setelah mengetahui permasalahan yang ada, Erine tertarik untuk membantu baik dari segi fasilitas maupun dalam bentuk pendampingan untuk mengatasi penurunan penjualan pada usaha keripik pisang akibat dampak dari Covid-19. Jika penjualan meningkat tentu pendapatan juga akan meningkat sehingga dapat membantu sektor ekonomi.
Dari permasalahan tersebut ditetatapkan dua program kerja yaitu penerapan branding dan digital marketing. Pada program branding, perlaku usaha akan diajarkan cara mendesain logo menggunakan aplikasi serta bagaimana cara membuat desain grafis untuk kegiatan promosi dan pemasaran. Untuk program digital marketing pelaku usaha akan diajarkan cara melakukan promosi serta penjualan secara online baik di Instagram maupun Facebook serta di Shopee. Pendampingan akan dilakukan selama kurang lebih 1 bulan dimulai dari tanggal 11 Agustus 2021 hingga 09 September 2021.
Hingga saat ini, salah satu program kerja yaitu Branding telah dilaksanakan dan saat ini akan membuka kelas lagi untuk Pelatihan Digital Marketing yang ada pada website KKN Unej yaitu di https://sd.unej.ac.id. Pelatihan ini tentunya akan menambah ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat dalam menjalankan usaha bagi peserta yang mengikuti kelas.
Bapak Abdul Halik dan Ibu Yuni berharap dengan adanya kegiatan pelatihan pada KKN BTV 3 ini dapat membantu memperluas cakupan pasarnya, banyak orang yang mengetahui produknya sehingga penjualan agar semakin meningkat dan tentunya pendapatan juga akan meningkat. Pelaku usaha juga mengatakan bahwa hasil dari pelatihan ini akan terus digunakan untuk mengembangkan usahanya dan mencapai hasil yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H