Pendidikan di Indonesia sedang mengalami transformasi besar dengan adanya kurikulum merdeka. Implementasi kurikulum merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan potensi lokal.
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrkulikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi (Ilya Ulfa et.al, 2024).
Kepemimpinan kepala sekolah memiliki dampak yang signifikan apakah sekolah mencapai kualitas. Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi sekolah dan membuat semua keputusan tentang tugas guru, pembinaan, dan kemajuan pangkat. Begitu juga dengan lembaga pendidikan dan infrastruktur. Kepala sekolah memiliki kekuasaan yang signifikan atas pengadaan sarana prasarana dengan menghadirkan anggaran pendanaan kepada pemerintah. Kepala sekolah memiliki wewenang untuk mengatur waktu belajar siswa, termasuk pemilihan dan pengaturan kurikulum sekolah.
Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di era merdeka belajar menjadi kunci untuk memajukan sekolahnya. Sebagai pemimpin pembelajaran, kepala sekolah harus memastikan bahwa semua guru dapat dan telah menerapkan hasil pelatihan, memfasilitasi kebutuhan belajar siswa, menciptakan keterbukaan, dan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan mutu atau kualitas sekolah (Taty Rahayuningsih, dkk. 2023:29-30)
Sebagai agen perubahan, kepala sekolah berperan penting dalam memfasilitasi transformasi pendidikan melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Dalam konteks ini, teori yang di perhatikan adalah konsep kurikulum merdeka. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin memiliki peran untuk membawa satu pendidikannya ke arah yang lebih baik dn meningkatkan mutu nya masing-masing, selain itu kepala sekolah adalah tokoh utama yang mendorong guru agar senantiasa melakukan upaya-upaya pengembangannya, baik untuk diri sendiri sebagai guru maupun tugas keguruannya.
Implementasi dari hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti akan di bahas pada artikel ini. Tujuan nya adalah untuk mendeskripsikan tentang faktor penghambat dan strategi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka, serta pembaharuan yang ada terkait kurikulum merdeka di SD AlBaitul Amien 02 Jember. Metode yang di gunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. Kesimpulan diambil dari pengamatan yang di lakukan oleh peneliti dengan wawancara, mengamati langsung di lapangan dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian, kepala sekolah SD AlBaitul Amien 02 Jember memahami posisinya sebagai agen perubahan. Kepala sekolah berpandangan bahwa perannya terhadap implementasi dari kurikulum merdeka di SD AlBaitul Amien Jember 02 adalah sebagai sekolah penggerak yang memimpin penerapan Kurikulum Merdeka, kami telah berhasil mengimplementasikan kurikulum ini di seluruh kelas setelah memulai dengan pelatihan khusus untuk kelas 1 dan 4. Meskipun kepala sekolah telah mengintegrasikan pemahaman dan praktik baru ini dalam kegiatan belajar mengajar, kepala sekolah menyadari bahwa kurikulum merdeka adalah perubahan besar yang memerlukan evaluasi berkelanjutan dan peningkatan terus-menerus. Proses ini penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang baru dapat diadaptasi dengan efektif dan memberikan hasil yang optimal bagi siswa dan seluruh komunitas sekolah.
Dari hasil penelitian, kepala sekolah SD AlBaitul Amien 02 Jember menyatakan bahwa faktor penghambat dari implementasi kurikulum merdeka adalah pengelolaan SDM, dibutuhkannya pemahaman yang mendalam, motivasi yang bervariasi.
Strategi pelatihan berkala dan mendorong guru untuk saling belajar. Pentingnya komunikasi yang baik antar kepala sekolah, staf, dan guru juga ditekankan untuk menciptakan lingkungan yang supportif.
Implementasi Kurikulum Merdeka membawa beberapa pembaharuan signifikan. Terdapat fleksibilitas dalam pemilihan waktu dan materi pembelajaran, memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa. Peran guru diperkuat sebagai fasilitator, mendukung siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Selain itu, otonomi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran memberikan kebebasan untuk menyesuaikan metode pengajaran.e
Penelitian ini, diharapkan sekolah lain akan mendapat manfaat dari pengalaman SD AlBaitul Amien 02 Jember dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Partisipasi aktif semua pemangku kepentingan, termasuk administrator, guru, dan komunitas sekolah, sangat penting untuk keberhasilan implementasi kurikulum baru. Untuk mendapatkan hasil pendidikan terbaik, pendampingan, pelatihan, dan koordinasi yang efektif harus terus ditingkatkan.