JAKARTA - Sejak ditetapkannya peraturan oleh pemerintah untuk melaksanakan kuliah online atau daring selama masa Pandemi, telah terjadi banyak pro dan kontra bagi mahasiswa.
Pada paruh pertama tahun 2020 pemerintah resmi memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan PSBB ini meliputi bekerja dari rumah, berolahraga di rumah hingga belajar dari rumah atau secara daring. Kebijakan ini pun didukung oleh seluruh pelajar dan mahasiswa karena dengan diberlakukannya kebijakan ini akan membantu menghentikan penyebaran virus Corona di Indonesia.
Namun, kuliah online atau daring yang telah dilaksanakan selama satu tahun lebih kini banyak menimbulkan pro dan kontra. Sebagian mahasiswa telah merasa nyaman dengan diberlakukannya kuliah online dan sebagian yang lain menganggap bahwa kuliah online tidak membawa manfaat untuk mereka.
Nabila Nur Aini seorang mahasiswa dari Universitas Mercu Buana jurusan ilmu Psikologi, dirinya menuturkan bahwa kuliah online sangat tidak nyaman dan menurunkan minat belajar.
"Sebenarnya dari awal kuliah online saya sudah dilema karena kuliah jadi tidak efektif, seperti para dosen yang melalaikan tanggung jawab untuk mengajar dan hanya membebankan tugas kuliah yang banyak. Disamping itu kuliah online juga boros kuota internet, karena dipakai untuk belajar dan mengerjakan tugas.
Kendala lain dari kuliah online itu kita harus cari referensi sendiri untuk tugas karena di tengah Pandemi seperti ini kita tidak bisa mengunjungi perpustakaan. Jadi mau tidak mau kita harus mencari referensi via internet. Dan lagi-lagi ini membebankan biaya kuota yang tinggi" Ujar Nabila Nur Aini mahasiswa Universitas Mercu Buana, Selasa ( 29 / 6 / 2021 ).
Berbeda dengan Syifa Fauziah mahasiswa studi S1 PG-PAUD angkatan 2020, ia mengaku sangat senang bisa mengikuti kuliah online.
"Mungkin karena saya angkatan 2020 dan baru menginjak semester awal saat dimulainya kuliah online ini, saya justru merasa nyaman dan tenang mengikuti kuliah online. Karena saya tidak perlu belajar extra jadi hanya dengan menggunakan handphone bisa tetap melakukan kuliah. Kuliah juga jadi lebih nyaman karena bisa memakai pakaian yang santai karena hanya kuliah di rumah.
Kuliah online juga memiliki kelebihan yaitu bisa dilakukan dengan fleksibel, kapan pun dan dimana pun tanpa batasan waktu. Lebih praktis cukup mengandalkan gadget dan jaringan internet. Kuliah online juga tidak mengeluarkan biaya transportasi untuk pergi ke kampus dan tidak perlu berpakaian formal saat kuliah online" Ujar Syifa Fauziah mahasiswa STAI AL-HIKMAH, Selasa (29 / 6 / 2021).
Baik Nabila atau Syifa keduanya menyimpulkan bahwa setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangan. Kuliah online bisa dilakukan dengan fleksibel kapan pun dan dimana pun dan tentunya lebih aman dilakukan saat pandemi Covid-19 seperti ini. Namun, disisi lain kuliah online dapat menimbulkan rasa bosan, malas dan menurunnya minat belajar. Keduanya sama-sama berharap agar Pandemi segera berakhir dan kuliah offline dapat dimulai kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H