Lihat ke Halaman Asli

Eril Sadewa

Analis Sejarah

Kisah Assasin Betawi yang Bikin Belanda Ketar-ketir

Diperbarui: 15 November 2023   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:Manadotribunnews

Di Batavia yang dikuasai oleh VOC Belanda, ketidakadilan menjadi sesuatu yang lumrah-lumrah saja kala itu, Batavia memuat sebuah masyarakat campuran, akan tetapi yang diutamakan selalu saja adalah Orang Belanda sebagai penguasa kota.

Pada 1722M, bangkitlah seorang pahlawan berdarah Jerman bernama Pieter Erbeveld, Pieter sangat membenci semua ketidakadilan ini, ia merencanakan merancang sebuah pemberontakan terhadap Belanda di Batavia.

Pieter adalah anak seorang pengusaha kulit, ia bekerjasama dengan Raden Kertadria, seorang Jawa keturunan Sunan Kalijaga, dan mereka bersama-sama hendak merancang sebuah pemberontakan di Batavia.

Bersama rekan-rekan seperjuangannya antara lain Kerta Singa dan Kerta Naya, Pieter mengadakan pertemuan-pertemuran rahasia yang isinya menyerukan untuk melawan kesewenang-wenangan Belanda dan membela rakyat Batavia.

Rakyat mendukung gerakan ini, senjata-senjata mulai dikumpulkan, sayangnya gerakan ini tercium oleh Pihak Belanda yang tidak senang dengan hal ini.

Walhasil, Pieter dan teman-temannya dijatuhi hukuman gantung oleh Belanda, dan hukumannya tidak cukup hanya itu saja, melainkan tubuhnya dicabikkan dengan cara ditarik empat ekor kuda, sungguh sebuah hukuman yang sadis dan mengerikan.

Beginilah akhir orang-orang yang berjuang demi kemerdekaan dan membela kepentingan rakyat, terkadang mereka justru harus menghadapi hukuman-hukuman yang tidak manusiawi demi hak-hak rakyat yang mereka perjuangkan, yang mana hukuman-hukuman itu lebih mirip dengan kelakuak  binatang dibandingkan akal sehat manusia.

Tapi seorang pejuang pasti membela kebenaran dan ia akan setia pada kebenaran diatas segalanya, ia tidak akan takut pada kematian demi membela kebenaran tersebut dengan jiwa dan raganya serta tidak mengharapkan apapun kecuali Ridha Allah Subhanahuwataala, maka bagaimana dengan sebagian pejabat kita yang lebih mementingkan kesenangan duniawi daripada kesejahteraan rakyat? Pantaskah mereka dielukkan sebagai pemimpin dan pejuang? Kebenaran macam apa yang mereka bela?

 Maka oleh karena itu, sebagai generasi muda, merupakan tugas kita untuk mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi dan bukan dengan narkoba, supaya tidak sia-sia para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawanya demi negeri ini.

Sumber:

Jakarta: Sejarah 400 Tahun, Susan Blackburn.

Kematian Paling Tragis Pieter Erberveld Akibat Mengkhianati VOC - National Geographic (grid.id)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline