[caption id="" align="aligncenter" width="537" caption="Nenek-nenek perkasa itu (sumber: http://media.kcrg.com/)"][/caption] Di Amerika Serikat ini memang banyak hal aneh (baca: unik) yang pernah saya jumpai atau saksikan sendiri. Mulai dari jam yang bisa ditambah atau dikurang satu jam tiap tahun, cuaca yang ekstrim yang merentang dari -30F sampai ke 100F, sampai ke teman yang menikah dengan sesama jenisnya di samping sungai. Nah, baru-baru ini, ketika menonton berita lokal Iowa, ada ulasan mengenai "Liga Bola Basket Nenek-Nenek." Awalnya, saya pikir hanya sebatas sekumpulan nenek-nenek di panti jompo yang bermain bola basket untuk mengisi waktunya. Ternyata, liganya memang sungguhan, walaupun masih bersifat lokal. Menurut penuturan Barbra McPherson (62 tahun dari Lansing, Iowa), liga bola basket nenek-nenek ini diprakarsai pada tahun 2005 untuk para nenek yang ingin memiliki komitmen yang sama untuk berolahraga. Dari segi usia, nenek-nenek yang berpartisipasi dalam liga ini cukup beragam, mulai dari yang berusia 50 tahun sampai 81 tahun. [caption id="" align="alignleft" width="420" caption="Liga in action (sumber: http://1.bp.blogspot.com/)"][/caption] Bola basket nenek-nenek ini memiliki aturan yang cukup beda dengan basket yang biasanya. Katanya, peraturannya dicutat dari aturan permainan basket awal 1900-an. Setiap tim beranggotakan enam pemain dan lapangan dibagi menjadi tiga bagian. Uniknya, setiap pemain memiliki tempat khusus di lapangan dan harus tetap di situ selama pertandingan. Tidak ada istilahnya berlari apalagi melompat (bisa gawat akibatnya). Pun, tidak ada kontak fisik. Apalagi seorang pemain melakukan pelanggaran tiga kali, otomatis dia tidak bisa main lagi dalam pertandingan tersebut. Lama pertandingan delapan menit per babak dengan satu kali timeout. Untuk sistem perhitungan poinnya tidak berbeda dengan permainan basket profesional. Liga bola basket nenek-nenek ini membantu para manula di negara bagian Iowa untuk lebih bersosialisasi dan tentu saja membuat mereka untuk tetap sehat. Sebagian besar dana yang terkumpul dari liga ini disalurkan untuk membantu pendanaan rumah sakit dan badan amal lokal. Tahun kemarin, liga ini sudah berhasil menasional dan diikuti oleh 68 nenek-nenek 'perkasa' =).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H