Lihat ke Halaman Asli

Erik Tapan

Social Media Health Consultant

Rasa Sayang yang Mencelakakan

Diperbarui: 7 September 2024   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://freepik.com

Rasa sayang yang mencelakakan
Jadi pendamping jangan terlalu berlebihan

Menjadi pendamping itu tidak mudah. Ada pengorbanan yang sangat besar dari seorang pendamping terutama jika penyakitnya adalah penyakit kronis yang tidak bakal sembuh, seperti cuci darah misalnya.


Dalam 1 - 2 minggu awal jatuh sakit, mungkin pasien masih dikunjungi oleh teman-teman kantornya, sambil berdoa agar pasien bisa sembuh. Dalam sebulan, rasanya sudah jarang ada teman yang memperhatikan Anda. Mungkin tersisa keluarga/sanak saudara Anda. Bagaimana kalau sudah setahun sakit? Tinggallah Anda dan pendamping setia Anda.
Meskipun tidak sakit, tapi pendamping Anda terus dalam kondisi prihatin.

Berbagai cara memperlihatkan kasih sayang kepada pasien dari pendampingnya. Yang ekstrim yang dokter pernah lihat adalah seperti di bawah ini:

Seperti kita ketahui, pasien cuci darah harus mengontrol asupan cairan dan ada beberapa bahan makanan yang tidak bebas dimakan. Bukan berarti tidak boleh lho.
Saking sayangnya, untuk mengontrol cairan, si pendamping itu selalu mengukur dengan gelas takar. Setiap kali pasien mau minum, minumannya ditakar dulu dg gelas takar. Kebetulan sang pendamping pernah kuliah farmasi, denger2 sih begitu. Untuk makanan lebih seru lagi.
Mereka catering dari rumah sakit. Jadi pasien hanya boleh makan makanan catering Rumah Sakit.
Hasilnya....
Pasien meninggal karena asites. Mungkin karena kekurangan protein / malnutrisi.

Mungkin kasus seperti ini jarang dan tidak bisa dijadikan kesimpulan yang umum.
Tapi untuk kasus seperti pasien cuci darah, berikanlah mereka/pasien sedikit kebebasan. Apalagi di kondisi demikian memerlukan intake protein yang tinggi melebihi orang sehat. Kontrol bisa dilakukan setiap kali cuci darah (kenaikan berat badan jangan melebihi 5%) atau sebulan sekali lewat pemeriksaan laboratorium.

Ingin tahu lebih banyak bagaimana menjaga asupan makanan dan minuman/cairan pasien cuci darah?  Atau pemeriksaan laboratorium apa yang perlu dilakukan berkala?

Bisa membaca buku Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis, terbitan  Elex Media Komputindo, Gramedia Group.

Dr. Erik Tapan, MHA
Penulis buku Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline