Kris Biantoro cuci darah 38 tahun, mitos atau fakta?
"Kata siapa pasien cuci darah tidak bisa bertahan lama, bisa lihat Pak Kris Biantoro, yang melakukan cuci darah selama 38 tahun," begitu saya mendengar pemaparan salah satu nara sumber pada acara komunitas pasien ginjal.
Benarkah demikian?
Mari kita telusuri lebih lanjut.
Namun ijinkanlah saya melakukan disclaimer terlebih dahulu maksud tulisan saya ini.
Pertama, memang benar pasien cuci darah bisa hidup lama. Dan yang kedua, info ini bukan bermaksud mengecilkan peran Kris Biantoro yang kita tahu semua, dia adalah salah satu pasien ginjal yang sangat getol meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit ginjal. Kami sendiri pun, pernah mengangkat beliau menjadi Brand Ambassador Komunitas Pasien Ginjal. Jadi tidak perlu diragukan lagi peran beliau.
Menurut info dari internet, Kris Biantoro lahir pada tanggal 17 Maret 1938. Beliau meninggal pada usia 75 tahun, 13 Agustus 2013.
Dari buku yg ditulis pada tahun 2011, terdapat info bahwa pada tahun 2007, beliau berusaha untuk melakukan operasi cangkok ginjal di Tiongkok tapi sayangnya tidak berhasil.
Akhirnya pada tahun 2010, beliau baru mau melakukan Terapi Pengganti Ginjal alias Cuci Darah.
Selama ini, 38 tahun lebih, beliau melakukan perawatan konvensional yang didampingi istri tercinta, orang Vietnam.
Beliau pernah menulis buku dengan judul, "Belum Selesai" dengan sub judul, "Kisah 38 Tahun Perjuangan Pendekar Ginjal Soak"
Reviewnya di sini: https://www.kompasiana.com/eriktapan/5500b465a333111d72511989/review-buku-kris-biantoro-belum-selesai
Buku tersebut dijual ke perusahan2 yang seluruh hasil penjualannya disumbangkan ke Komunitas Pasien Ginjal.
Selamat jalan, sahabatku, Pak Kris Biantoro. Semangat mu kan kukenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H