Berawal dari nama Blackpad, hingga tulisan ini dibuat, ternyata Playbook, tablet besutan Research in Motion (RIM) belum juga sampai ke pasaran. Awalnya banyak yang sudah antusias dengan kehadiran tablet dari produsen Blackberry tersebut, mengingat tablet buatan Samsung (Galaxy Tab) sudah launching dan mendapat sambutan hangat di tanah air. Antusiasme tersebut terlihat dari menguatkan saham RIM awal September 2010 yang lalu. Namun hingga kini, akhir Januari 2011, meskipun wujud Playbook telah hadir di Bali, ternyata penggemar tablet masih harus sabar menunggu. Tak pelak, ada pula yang sudah memboyong salah satu tablet yang sudah hadir seperti yang terlihat di bawah ini. Keterlambatan launching Playbook menjadi pertanyaan bagi kita semua, bisakah Playbook mengejar ketertinggalan tersebut, memperhatikan bahwa tidak lama lagi akan hadir seri berikutnya (dengan feature yang lebih menarik tentunya) dari Ipad dan Galaxy Tab yang didahului oleh Xoom. Berikut informasi sekilas bagi Anda yang berencana membeli tablet maupun yang ingin mengganti tabletnya pada kuartal pertama 2011. Tentang Ipad Di Indonesia sendiri, meskipun rumor Ipad 2 akan di-launching sudah berhembus, namun hal ini ternyata tidak mengurangi niat konsumen untuk tetap membeli Ipad 1. Apalagi dengan peningkatan firmware Ipad 1, menurut informasi, banyak "kekurangan" pelopor tablet-yang-laku tersebut bisa sedikit diminimalkan. Bagi yang tertarik membeli Ipad, saat ini harus pinter-pinter mencari toko yang menjual karena tidak semua toko ada stoknya. Jikalau pun ada, menurut pengamatan kami, harga yang ditawarkan menjadi lebih tinggi dari harga resmi yang pernah dipublikasikan. Mengenai Galaxy Tab Akhir bulan Januari ini, merupakan saat yang tepat jika Anda ingin memiliki tablet keluaran negeri Ginseng Korea. Harga Galaxy Tab di berbagai toko dari harga awal Rp. 7 juta (bahkan sempat naik hingga 7,4 juta karena permintaan yang tinggi) sekarang telah meluncur ke Rp. 6.5 juta rupiah saja. Kenapa disebut saat tepat membeli? Karena versi berikutnya dari Galaxy Tab, kemungkinan akan launching 6 bulan lagi. Ini pun belum jelas, masih tetap 7 inch atau meningkat menjadi 9 inch. Bagaimana Archos 101? Importir Archos 101, rupanya cukup berpuas diri dengan tidak membanjiri pasar di Indonesia. Ini berbeda dengan di Singapura, laporan yang masuk, jelas memperlihatkan bahwa di negeri Singa tersebut, launching Archos cukup meriah. Akibatnya, saat ini di Indonesia, sudah cukup sulit mencari tablet buatan Perancis tersebut. Sayang juga. Padahal kemampuan tablet Archos 101 cukup baik, minimal saat ini, sebelum muncul tablet-tablet terbaru. Mengenai Xoom Berbicara mengenai tablet di tahun kelinci ini, jangan kita lupakan kehadiran yang paling dekat yaitu Xoom. Memanfaatkan waktu antara tablet Ipad dan Gtab berikutnya, Xoom hadir berbasiskan Android Honeycomb yang disebut-sebut sebagai real Android untuk tablet (tablet android yang lain masih menggunakan Froyo yang sejatinya untuk mobilephone). So, teman-teman penggemar dan pengamat tablet, silakan tentukan pilihan Anda. Dan jangan lupa review dan komentarnya. Ditunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H