Lihat ke Halaman Asli

Masker Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (KKK22 Pandemi Covid-19)

Diperbarui: 16 Maret 2022   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tirto.id

Seperti kita ketahui bahwa penularan Covid-19 dapat  melalui banyak hal salah satunya adalah percikan ludah yang dikeluarkan pada saat kita batuk, bicara dan bersin. Penularan virus terjadi pada saat percikan tersebut terhirup oleh orang lain yang ada di sekitar. 

Oleh karena itu,  masker dibuat untuk melindungi kita dari percikan virus yang berasal atau dikeluarkan oleh orang lain yang berada di sekitar kita.

Masker mencegah virus tersebut masuk kedalam mulut atau hidung kita dari penularan orang lain yang berada di sekitar kita dan sebaliknya, kita juga mencegah diri kita untuk menyebarkan virus dari diri kita sendiri ke orang lain yang berada di sekitar kita. 

Penggunaan masker sangat efektif dalam mencegah penyebaran virus Covid-19. Selain masker, kebiasaan cuci tangan juga sama pentingnya dengan pemakaian masker. Untuk saat ini pemerintah sangat gencar untuk mensosialisasi pemakaian masker, mulai dari pemberian sanksi sosial hingga materi kepada masyarakat. 

Masker juga dikenal sebagai alat perlindungan diri. Sebagai alat pelindung diri, masker dibuat serta dirangcang untuk memberikan perlindungan kepada penggunanya.

Semenjak Covid-19 mulai tersebar luas di dunia dan Pemerintahan Indonesia mengkampanyekan protokol kesehatan dengan  penggunaan masker serta banyak tokoh-tokoh masyarakat dan selebgram yang melakukan sosialisasi penggunaan masker tersebut, masyarakat menjadi mengikuti dan menaati penggunaan masker dalam penanggulangan pandemi Covid-19. 

Sebenarnya masker sudah ada sejak lama, tetapi banyak orang yang kurang sadar akan pentingnya penggunaan masker dalam melindungi diri dari virus-virus yang tersebar di kehidupan mereka.

Dengan kewenangan pemerintah mengatur sebuah negara serta banyaknya pengikut dari tokoh-tokoh masyarakat serta selebgram, mereka memiliki kuasa yang besar dalam mempengaruhi masyarakat. Masyarakat tentunya memiliki ideologi sendiri dan mereka akan mengikuti saran serta kebiasaan yang dilakukan oleh orang yang mereka percayai dan idolakan (pemerintah, tokoh masyarakat, selebgram, artis, dll). 

Masyarakat Indonesia mudah terpengaruh, oleh karena itu mereka akan mengikuti apa saran dari orang yang mereka percayai dan idolakan karena menganggap apa yang pemerintah, tokoh masyarakat dan selebgram lakukan itu pasti hal yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline